Senin, 15 Maret 2010

Riwayat Hidup H. Muhammad Maksum Hasibuan, B.A

Penulis/Penggubah buku "Nasihat Untuk Anak Cucu"
(dibeberkan dalam bentuk puisi)
I. a. Nama : H. Muhammad Maksum Hasibuan, B.A.
b. Nama kecil : Imbalo
c. Nama gelar : Pande guru
II. Tanggal lahir : 8 Agustus 1938
III.Tempat Lahir : Desa Gunungtua Kecamatan Panyabungan
Kabupaten Tapanuli Selatan
Sekarang menjadi :
Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal
(Kabupaten Madina)
IV. Alamat : Jl. Sisingamangaraja – Gg. Jadi No. 18
Simpanglimun Medan- Telp. (061)7862261
V. Pendidikan : 1 a. SD Negeri 1 Gunungtua Panyabungan,
berijazah tahun 1952.
b. Khatam Al-Qur’an
c. Madrasah Ibtidaiyah
2. SMP Negeri 1 Panyabungan,
berijazah tahun 1955.
3. SMA Negeri 3 Medan
berijazah tahun 1959.
4. Sarjana Muda Bahasa dan Sastra Indonesia (FKIP - USU) berijazah tahun 1964.
5. Menuntut Ilmu Agama Islam (Otodidak dengan semboyan tidak ada hari tanpa belajar).
VI. Menikah : 8 Mei 1966 - di Desa Lumbanpasir Gunungtua
Panyabungan
VII. Nama istri : Hj. Rafi‘ah Nasution
VIII. Tanggal lahir istri : 15 Februari 1948

40. Nama-nama Sorga dan Neraka

Tingkatan dan nama-nama Sorga :

Sorga ‘Adn,
Sorga Firdaus (sesudah sorga ‘Adn).

Sorga Na‘im,
Sorga Na‘wa (sesudah sorga Na‘im).

Sorga Darussalam,
Darul Muaqamah (sesudah sorga Darussalam).

Al Muqqamul Amin,
Sorga Khuldi (sesudah Al Muqqamul Amin).

Tingkatan dan nama-nama Neraka :

Neraka Jahannam,
Neraka Jahim (sesudah neraka Jahannam).

Neraka Hawiyah,
Neraka Wail (sesudah neraka Hawiyah).

Neraka Sa‘ir,
Neraka Ladha (sesudah neraka Sa‘ir).

Neraka Saqar,
Neraka Hutomah (sesudah neraka Saqar).

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.



******

39. Kedatangan Tentara Habsyi

Baru saja Baitul Muqaddis, Makkah dan Madinah aman,
Tersiar pula berita tentara Habsyi datang mengancam,
Akan menghancurkan Ka‘bah sasaran utama yang terancam,
Membuat negeri menjadi tidak aman.

Nabi Isa a.s. memerintahkan tentara ke luar kota,
Menghadang tentara musuh di luar kota.
Terjadilah pertempuran,
Suara meriam dan bedil berdentuman,
Balas membalas berkali-kali,
Musuh kelihatan banyak sekali.

Bala bantuan musuh terus mengalir dari Abessinia,
Tentara tak bisa pertahankan Makkah Saudi Arabia.
Tentara muslim mengundurkan diri dari Tanah Suci,
Hampir sampai perbatasan Baitul Muqaddis kota suci.

Ketika tentara muslim sampai di pintu Baitul Muqaddis,
Kelihatan orang membawa jenazah Isa Al Masih dengan menangis,
Diiringi oleh orang banyak sekali.
Beliau telah berpulang ke rahmat Ilahi,
Tugasnya di Baitul Muqaddis kurang lebih sepuluh tahun dijalani.

Tinggallah kaum muslimin dalam duka cita,
Suasana dunia Islam jadi berkabung dengan wafatnya Nabi Isa,
Seorang pemimpin yang disayangi,
Padahal belum berapa lama wafat Imam Mahdi yang disenangi.

Tentara muslim di Makkah berjuang sampai mati,
Mempertahankan Ka‘bah rumah Ilahi,
Akhirnya Baitullah jatuh ke tangan musuh Ilahi.

Masjidil Haram mereka hancurkan,
Hajarol Aswad mereka buang ke tengah lautan.
Berakhirlah riwayat Ka‘bah dan Masjidil Haram,
Kebanggaan Islam yang terdapat di tanah Haram.

Kini tinggal runtuhannya saja,
Kini tinggal bekasnya saja.
Imam Mahdi telah berpulang ke rahmat Allah,
Nabi Isa a.s. telah kembali ke hadirat Allah.

Kiranya tugas ke duanya telah diakhiri Ilahi,
Kini Ka‘bah tiada lagi,
Sudah tiada tempat orang melakukan Haji.
Ka‘bah tinggal puing-puingnya saja lagi,
Inilah tandanya dunia tiada berapa lama lagi,
Tinggal menanti kiamatnya saja lagi.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

38. Ya‘juj dan Ma‘juj

Apabila dibukakan pintu bagi Ya‘juj dan Ma‘juj,
Mereka turun dari tempat yang tinggi nanti.
Munculnya di dunia bangsa Ya‘juj dan Ma‘juj,
Sebagai kelengkapan tanda-tanda kiamat nanti.

Ya‘juj dan Ma‘juj akan ke luar berombongan,
Merupakan dua golongan.
Yang kecil satu golongan,
Yang besar pula satu golongan.

Ya‘juj dan Ma‘juj ada di belakang bendungan air,
Yang dibangun Iskandar Zulkarnain.
Mereka ini sangat banyaknya,
Habis air sungai dan air rawa diminum dengan lahapnya.

Nabi Isa ‘alaihissalam,
Turun di negeri Syam,
Di Menara Putih menjelang subuh di ujung malam,
Ia akan membunuh Dajjal.
Nabi Isa a.s. akan beribadah dan beramal,
Menurut syari‘ah Nabi Muhammad saw. Nabi akhir zaman.

Setelah merasa aman kaum beriman,
Setelah Dajjal mati diperangi Isa a.s. dan orang beriman,
Baitul Muqaddis diduduki kembali oleh orang beriman.

Ya‘juj dan Ma‘juj datang menyerang begitu kabar didapatkan,
Mereka ke luar sebagai makhluk yang kelaparan,
Memakan apa saja yang mereka dapatkan,
Binatang-binatang ternak habis dimakan.

Segera bergolak peperangan melawan mereka,
Penduduk tidak berdaya melawan mereka,
Besar-besar pula tubuh mereka.
Telah banyak korban mati melawan mereka,
Mengamuk membabi buta mereka.

Kaum muslimin tidak berani ke luar rumahnya,
Nabi Isa memanjatkan do‘a kehadirat Tuhannya.
Dengan takdir Allah di tengah malam buta,
Beribu-ribu ekor ular berbisa,
Menyerang Ya‘juj dan Ma‘juj yang tidur di malam gelap gulita.
Kedengaran suara meraung-raung di tengah malam gelap gulita,
Bangsa Ya‘juj dan Ma‘juj merasa kesakitan disengat ular berbisa.
Mereka berlarian ke sana ke mari,
Di tengah malam dini hari,
Akhirnya mereka semuanya mati.

Demikian pengalaman orang di sa‘at dunia akan kiamat,
Makkah, Madinah, Baitul Muqaddis kembali aman sebelum kiamat.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

37. Nabi Isa Menjadi Hakim yang Adil

Nabi Isa tidak pernah disalib,
Sampai sekarang Nabi Isa masih hidup,
Orang lainlah yang tersalib,
Yang ditangkap hidup- hidup.
Di dalam Al-Qur’an dikatakan ; ”Yang mati itu bukan Nabi Isa,
Tetapi orang yang diserupakan Allah dengan Nabi Isa.”

Nabi Muhammad saw. bersabda :
”Demi diriku tergenggam di dalam kekuasaan Allah ‘Azza wa Jalla ,
Akan turun Isa bin Maryam menjadi hakim yang adil di dunia,
Akan dihancurkan kayu salib di dunia,
Akan dibunuh babi semuanya,
Satu kali sujud lebih baik daripada dunia semuanya.
Akan dihapus pajak dan harta melimpah,
Orang tidak mau lagi menerima sedekah karena harta melimpah.

Di zaman Nabi Isa nanti keadaan sangat aman,
Karena semua orang telah sadar dan beriman.
Andaikata anak gadis berjalan seorang diri di tengah malam,
Tidak ada laki-laki yang akan mengganggu anak gadis,
Apa lagi memperkosa anak gadis.
Jika seseorang kehilangan uang atau barangnya,
Akan dikembalikan orang yang menemui uang atau barangnya.

Nabi Isa membawa undang-undang Islam,
Ia melarang menjual belikan barang haram menurut Islam,
Melarang menjual minuman keras dimana-mana,
Melarang menjual daging babi dimana-mana.

Babi harus dibunuh walau pun dimana,
Tidak boleh dipelihara.
Dihapusnya pemungutan pajak,
Sebagai gantinya diwajibkan bayar zakat.

Pada zaman itu digunakan undang-undang Al Qur’an,
Orang merasa sangat aman di bawah lindungan Al Qur’an,
Karena penduduk dunia benar-benar beriman kepada Al Qur’an.”

Semua ulama berpendapat apa lagi ulama syari‘ah,
”Nabi Isa tidak membawa syari‘ah,
Beliau hanya membawa syari‘ah Nabi Muhammad saw..
Nabi Isa beristri dan mempunyai anak seperti Nabi Muhammad saw..
Kurang lebih sepuluh tahun lamanya,
Nabi Isa berada di dunia,
Bersama Imam Mahdi yang mulia,
Kemudian beliau wafat untuk selamanya.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

Jumat, 05 Maret 2010

36. Dajjal Akan Menghancurkan Ummat Islam

Tentara Dajjal datang dari Isfahan,
Di kota Isfahan telah terjadi kelaparan.
Hasil panen tidak berhasil tahun itu,
Musim kemarau terlalu panjang waktu itu.

Dajjal menghasut rakyat dhu‘afa,
Merampok dan merampas harta orang kaya,
Dajjal sendiri jadi kepala.
Dajjal mendapat pengikut dimana-mana,
Diajaknya rakyat berontak kepada Imam Mahdi,
Pengikutnya dipersenjatai melawan Imam Mahdi.

Orang-orang pengikut Dajjal,
Tidak mengenal haram dan halal,
Selain dijamin makan dan minum,
Diberikan kebebasan bergaul bagi umum,
Antara pria,
Dan wanita.

Pada Dajjal boleh berhubungan sex di luar nikah,
Asal suka sama suka tidak perlu menikah.

Banyak pengikutnya pria dan wanita,
Apa yang diharamkan seperti berjudi dan berzina,
Mabuk-mabukan dan merampok harta boleh saja,
Bagi anak buah Dajjal halal segala cara.

Mereka kurang senang Islam sebagai agama,
Mereka rela menjadi tentara Dajjal,
Memikat muda-mudi agar menentang agama.
Begitulah siasat Dajjal.

Tujuan Dajjal menyesatkan manusia beragama,
Supaya mereka murtad dari agama,
Memaksa orang Islam menjadi pengikutnya tanpa agama.

Yang menurut akan diberi makanan,
Dan diberikan pula minuman di samping makanan.
Yang melawan tidak diberi hidup,
Atau dibakar hidup-hidup.

Wahab bin Munabbih mengatakan :
”Tanda datangnya Dajjal datang dulu angin topan.
Banyak orang meninggalkan amal baik sesudah angin topan,
Orang gemar melakukan kejahatan.

Meminum-minuman keras makin meluas,
Suka berjudi dan pelacuran meluas.
Pembunuhan pun terjadi makin meluas.
Pria berhubungan sex dengan teman sejenisnya,
Wanita berhubungan sex pula dengan teman sejenisnya.”

Nabi Muhammad saw. bersabda :
”Dajjal itu tertulis di antara dua mata,
KFR maksudnya ”Kafir”,
Keturunan bangsa Yahudi kafir.
Keterangan menyatakan,
Dajjal itu datang dari Khurasan.
Ada yang mengatakan,
Datangnya dari Isfahan.

Dajjal matanya buta sebelah kiri ia itu orang Yahudi,
Keturunan bangsa Yahudi.
Dajjal itu mengaku Tuhan menggunakan ilmu sihir,
Pembantunya banyak tukang sihir.

Dipengaruhinya manusia dengan ilmu sihir,
Demikian Dajjal menipu manusia menggunakan sihir,
Supaya orang percaya bahwa dia itu Tuhan,
Dajjal menggunakan tenaga setan agar ia dikatakan Tuhan.”

Sekira waktu subuh,
Imam Mahdi hendak sholat subuh.
Dilihatnya di dalam masjid ada tamu duduk bersimpuh,
Sedang menanti sholat subuh.

Imam Mahdi tertarik kepada orang itu,
Dan berkata ia dalam kalbunya itu,
Mungkin orang inilah Nabi Isa yang ditunggu itu.
Imam Mahdi mengucap salam kepada orang itu,
Memang benarlah Nabi Isa tamu itu.

Setelah selesai qomat,
Imam Mahdi menyuruh Isa menjadi imam sholat.
Nabi Isa mempersilakan Imam Mahdi menjadi imam sholat.

Nabi Isa dengan Dajjal akhirnya berhadapan dalam peperangan,
Melihat Nabi Isa memimpin peperangan,
Dajjal pun jadi ketakutan,
Akhirnya dengan mudah dapat ditaklukkan.

Tidak dapat berkutik,
Si mata satu atau Dajjal,
Seperti orang disambar petir tidak berkutik.
Nabi Isa menikamkan pedangnya ke dada Dajjal,
Sampai tembus ke belakang Dajjal.

Dengan teriakan hebat Dajjal tersungkur tanpa nyawa,
Lalu tammatlah riwayatnya tidak lagi bernyawa.
Rupanya demikian takdir Ilahi,
Kematian Dajjal itu di tangan Isa a.s. rasul Ilahi.

Sisa tentara Dajjal disikat terus-terusan,
Tidak diberi ampunan.
Tentara Dajjal yang lain melarikan diri ketakutan,
Lari ke gunung di bukit batu bertaburan.
Mereka dikejar terus tidak diberi hidup lagi,
Disapu bersih oleh tentara Ilahi.

Sabda baginda Nabi :
”Tidak kiamat kalau tak berperang dengan Yahudi,
Hingga batu yang berada di belakangnya berkata nanti :
Hai kaum Muslimin inilah dia orang Yahudi.
Bunuhlah ia ini orang Yahudi !”

Demikianlah tentara Dajjal dihabiskan di kala itu,
Disapu bersih dari baitul Muqaddis kota suci itu,
kaum Muslimin merasa aman kembali seperti dahulu itu.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

35. Imam Mahdi

Hadis riwayat At Thabrani,
Dari Nabi Muhammad shollollahu ‘alaihi wa sallam :
”Mahdi itu keturunan kami,
Ia akan memajukan agama Islam.”

Sabda Nabi shollollahu ‘alaihi wa sallam :
Riwayat dari An Nasa‘i seorang imam :
”Tidak binasa ummat manusianya,
Akulah pemimpin pertamanya,
Mahdi pertengahannya,
Isa Al Masih Ibnu Maryam penghabisannya.”

Dari Ibnu Mas‘ud, Qurthubi berkata :
”Akan datang Imam Mahdi,
Di akhir zaman di Afrika,
Di Tunisia di ujung negeri Magribi nanti.
Muda orangnya,
Bercelak mata orangnya,
Mancung hidungnya,
Agak turun sedikit ujung hidungnya,
Jenggotnya lebat,
Di sebelah atas pipi kanannya bertahi lalat.

Imam Mahdi dijuluki dengan Ratu Adil,
Karena ia bertindak sebagai raja yang adil.”

Kata Syeikh Quthbul Gauts dan Syeikh Muhyiddin Al Arabi :
”Imam Mahdi yang disenangi,
Masih keturunan Nabi shollollahu ‘alaihi wa sallam,
Dari Fatimah r.a. putri Nabi Muhammad shollollahu ‘alaihi wa sallam.”

Kata Imam Al Asyqawi :
”Mahdi akan memangku kerajaan 20 tahun nanti,
ia berjuang bersama Nabi Isa a.s. selama 9 atau 10 tahun nanti.
Imam Mahdi bersemayam di Madinatan Nabi,
Di Baitul Muqaddis di Palestina.
Kekuasaannya meliputi seluruh dunia termasuk Cina.

Dunia Eropa dan Asia,
Tunduk di bawah kekuasaannya.
Semua negara Islam di dunia,
Bersatu di bawah kekuasaannya.

Dunia pada waktu itu makmur,
Betul-betul merasai aman dan makmur.
Rumah-rumah tidak perlu dikunci,
Karena takut pencuri.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

34. Dabatul Ardhi

Dabatul Ardhi makhluk ajaib hewan raksasa,
Panjang tubuhnya enam puluh hasta,
Tinggi badannya tujuh puluh lima hasta.
Tubuhnya tinggi besar menakutkan,
Siapa melihatnya akan ketakutan.

Dabatul Ardhi punya dua sayap bagaikan sayap kelelawar,
Bentuk badannya bagaikan himar.
Punya empat kaki,
Bentuk kepalanya bagaikan kepala sapi.
Matanya bagaikan mata babi,
Ekornya bagaikan ekor kibas dengan kepala bertanduk dua,
Telinganya bagaikan telinga onta berkuping dua.

Bulunya halus seperti bulu harimau,
Berbelang seperti loreng harimau.
Tongkat nabi Musa ditangannya,
Cincin nabi Sulaiman dipegangnya.

Mulanya makhluk ini kelihatan di hari Kamis malam,
Ia berkeliaran siang dan malam.
Ia dapat berlari kencang,
Ia dapat pula terbang.

Ia dapat berbicara seperti manusia,
Ia dapat pula berjalan berdiri seperti manusia,
Sebagai tanda kiamat akan tiba keluarlah ia.

Binatang Dabatul Ardhi,
Di kota Makkah ia akan ke luar nanti,
Dekat bukit Shafa (tempat maqbul do‘a di atas ardhi),
Ia akan berbicara nanti :

”Mengapakah engkau insan tidak mau beriman kepada Allah,
Tidak yakin kepada Allah,
Padahal telah nyata tanda-tanda kekuasaan Allah.

Aku datang bukan untuk memakan daging insan dengan kebuasan,
Atas nama Allah memberikan padaku kekuasaan,
Untuk memutuskan siapa muslim hari ini,
Dan siapa pula kafir hari ini.

Jika orang ditangkapnya dengan cincin nabi Sulaiman digosok mukanya,
Jika ia muslim memancarlah cahaya bersinar dari mukanya.
Jika kafir atau munafik kepala orang itu diketok dengan tongkatnya,
Hancurlah ia mukanya hitam dan buruk akibat cincin dan tongkatnya.

Mungkin malaikatlah itu Dabatul Ardhi,
Mengembara di muka ardhi.
Selama kurang lebih satu bulan sepuluh hari,
Mencari muslim dan orang kuffari.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

33. Tanda –tanda Kiamat

Hudzaifah bin Asy‘ad Al Ghifary dengan katanya :
Ketika ada sesuatu sedang kami perbincangkan,
Tiba-tiba datang Rasulullah lalu bertanya :
”Apakah yang sedang kamu perbincangkan ?”

”Kami sedang perbincangkan hari kiamat kapan terjadi.”
”Hari kiamat itu tidak akan terjadi,
Sebelum kamu lihat Sepuluh ciri terjadi :
Asap, Binatang Melata di bumi, Dajjal melawan Imam Mahdi,
Terbitnya Matahari di Sebelah Barat,
Gerhana di Timur Dan di Barat,
Gerhana di Jazirah Arab,
Turunnya Nabi Isa Anak Maryam,
Keluarnya Ya‘juj dan Ma‘juj sesudah Nabi Isa anak Maryam,
Dari Kota Yaman ke luar Api nanti,
Menghalau Manusia ke Tempat Pengiringan nanti.


Dajjal itu bahaya besar,
Tidak ada bahaya yang lebih besar,
Sejak Nabi Adam ribuan tahun berselang,
Sampai hari kiamat mendatang.

Dajjal berbuat apa saja,
Perkara-perkara luar biasa dianggap biasa saja.
Ia katakan dirinya Tuhan kemana saja.

Mata kirinya buta,
Di antara matanya yang dua,
Tertulis perkataan kafir :
”Ini adalah orang kafir.”

Asap akan penuhi Timur dan Barat,
Selama empat puluh hari genap.
Jika orang beriman terkena asap,
Akan bersin akibat dipenuhi banyak asap.
Orang kafir seperti orang mabuk atau gila,
Asap ke luar dari hidung, dubur mereka dan telinga.

Binatang Dabatul Ardhi,
Di kota Makkah akan ke luar nanti.
Dekat bukit Shafa,
Ia akan berbicara.

Ia akan membawa tongkat Nabi Musa ‘alaihissalam,
Dan cincin Nabi Sulaiman ‘alaihissalam,
Jika orang ditangkapnya dengan cincin Nabi Sulaiman digosok mukanya.
Jika muslim memancarlah cahaya bersinar dari mukanya,
Jika kafir atau munafik kepala diketok dengan tongkatnya,
Hancurlah ia mukanya hitam dan buruk akibat cincin dan tongkatnya.

Nabi Isa ‘alaihissalam,
Turun di negeri Syam,
Di menara Putih menjelang subuh di ujung malam.
Ia akan membunuh Dajjal.
Nabi Isa a.s. akan beribadah dan beramal,
Menurut syari‘at Nabi Muhammad shollollahu ‘alaihi wa sallam,
Nabi yang banyak beramal.

Ya‘juj dan Ma‘juj pula akan ke luar berombongan,
Merupakan dua golongan.
Yang kecil satu golongan,
Yang besar pula satu golongan.

Ya‘juj dan Ma‘juj ada di belakang bendungan air,
Yang dibangun Iskandar Zulkarnain.
Mereka ini sangat banyaknya,
Habis diminum air sungai dan air rawanya.”

Rasulullah saw. bersabda :
”Hari kiamat itu mempunyai tanda.
Mulanya di pasar tidak laris jualan,
Sedikit orang berjualan,
Sedikit saja hujan,
Sedikit pula tumbuh-tumbuhan.

Ghibah menjadi-jadi dan merata,
Diagung-agungkan orang kaya,
Banyak orang memakan riba,
Banyak pula anak zina,

Orang di masjid lantang bersuara karena kurang Ilmu Agama,
Ahli mungkar lebih banyak daripada ahli agama.”

Berkata Ali bin Abi Thalib yang perkasa:
”Akan datang suatu masa,
Islam hanya tinggal nama saja,
Al Qur’an hanya dijadikan bacaan saja.

Mereka mendirikan masjid Allah,
Tetapi masjid sunyi dari zikir menyebut nama Allah.
Orang yang paling buruk pada zaman itu para ulama,
Akan timbul fitnah – menfitnah di antara ulama.
Itulah tanda–tanda kiamat kata Sayyidina Ali khalifah Allah.”

Sabda Rasulullah shollollahu ‘alaihi wa sallam :
”Jika belajar lain daripada agama Islam,
Harta orang kafir tanpa perang dihalalkan,
Jadi harta rampasan Islam.
Zakat dijadikan seperti pinjaman yang dihalalkan,
Orang lelaki ta‘at kepada istrinya,
Mendurhakai Umminya.
Lebih rapat dengan temannya,
Menjauhkan ayahnya ketimbang temannya.
Suara-suara lantang dalam masjid,
Pemimpin dipilih dari orang fasik,
Orang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya.
Bila kiamat akan tiba itulah tanda sudah dekat kedatangannya.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

32. Kisah Tempat Tinggal Ruh

Abu Bakar r.a. khalifah pertama,
Berkata :
”Ruh pergi setelah ke luar dari jasad,
Menuju ke tujuh tempat :
• Ruh Nabi-nabi,
Dan utusan menuju ke sorga Adn tempat Nabi-nabi.
• Ruh ulama-ulama,
Menuju ke sorga Firdaus tempat ulama-ulama.
• Ruh orang-orang berbahagia,
Menuju ke sorga Illiyyin tempat orang-orang berbahagia.
• Ruh orang-orang syuhada beterbangan seperti burung di sorga,
Sekehendak mereka tanpa dosa.
• Ruh orang-orang mukmin berdosa,
Tergantung di atas awan tempat ruh orang-orang mukmin berdosa.
• Ruh anak-anak beriman,
Berada di gunung minyak misk tempat ruh anak-anak beriman.
• Ruh orang-orang kafir,
Akan berada di dalam neraka Sijjin tempat orang-orang kafir,
Disiksa bersama jasadnya sampai kiamat (sesudah zaman mutakhir).”

Telah bersabda Rasulullah saw. yang mulia,
Bahwa ada tiga kelompok manusia,
Yang akan menjabat tangannya,
Pada hari mereka ke luar dari makamnya :
• ”Orang-orang syuhada semua,
• Orang-orang yang sholat malam pada bulan puasa semua,
• Orang-orang yang pada hari Arafah berpuasa semua.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

31. Kubur Berkata Sewaktu Jenazah Fatimah Az-Zahra Hendak Dikebumikan

Sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia,
Jenazahnya diusung oleh tiga orang keluarga mulia,
Hasan (anak Fatimah rodhiallahu ‘anha),
Husin (anak Fatimah rodhiallahu ‘anha),
Suami Fatimah Ali bin Abi Thalib rodhiallahu ‘anhu,
Dibantu seorang sahabat Abu Dzafrin Al Ghifary rodiallahu ‘anhu.

Sewaktu jenazah Fatimah rodhiallahu ‘anha,
Diletakkan di tepi kubur rodhiallahu ‘anha,
Abu Dzafrin Al Ghifary rodiallahu‘anhu itu,
Berkata kepada kubur itu :
”Wahai kubur, tahukah kamu ini,
Jenazah siapa ini,
Yang kami bawakan kepadamu ini ?
Jenazah yang kami bawakan adalah Fatimah Az-Zahra,
Anak Rasul Allah ‘Azza wa jalla.”

Berkata kubur itu,
Kepada Abu Dzafrin Al Ghifary rodiallahu‘anhu itu :
”Aku bukan tempat orang berderajat,
Atau orang bernasab,
Aku adalah tempat orang yang beramal sholih.
Banyak beramal akan selamat dari perbuatanku yang buruk,
Kalau orang itu tidak beramal sholih,
Ia akan kulayani dengan buruk.”

Abu Laits As Samarqandi berkata :
”Kalau mau lepas dari siksa kubur lazimkan empat perkara :
• Menjaga sholatnya,
• Memperbanyak sedekah di samping sholatnya,
• Membaca Al Qur’an malam atau siang,
• Membaca tasbih agar kubur terang dan lapang malam dan siang.

Ada pun empat perkara yang harus dijauhi :
• Berdusta dijauhi ,
• Khianat dijauhi,
• Mengadu domba dijauhi,
• Buang air kecil berdiri dijauhi.”

Rasulullah saw. bersabda :
• ”Bersucilah kamu semua dari buang air kecil.
• Sesungguhnya di kubur banyak siksa bertakhta,
• Berpangkal daripada buang air kecil.

Seseorang di kubur tidak dijamin akan lepas dari siksa Allah,
Biar pun ia seorang ulama Allah,
Atau seorang yang Bapanya sangat dekat dengan Allah.
Kubur tidak memandang orangnya,
Kubur hanya melayani seseorang yang mengikuti amal orangnya.

Ahli kubur tidak dapat menjawab pertanyaan di dalamnya,
Jika tidak banyak amalnya,
Karena akan menjawab adalah amalnya.
Sekiranya ia rajin membaca Al Qur’an, itu akan membelanya,
Dan begitu seterusnya setiap amalnyalah yang membelanya.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

30. Karena Kasih-Mu

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Langit dan bumi Kau ciptakan,
Lengkap dengan minuman, obat dan makanan,
Untuk tempat tinggal insani,
Dipimpin oleh Rasul Ilahi,
Dilanjutkan Khalifah sahabat Nabi,
Diteruskan ulama Allah pewaris Nabi.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau jadikan aku,
Dari setetes air hina,
Menjadi segumpal darah hina.
Dan kau obah menjadi daging hina,
Supaya aku menjadi makhluk berjiwa.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau jadikan aku,
Dari segumpal daging hina,
Lengkap dengan panca indra lima,
Supaya aku tidak menjadi makhluk yang hina.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau berikan Roh pada diriku,
Supaya aku kenal siapa diri-Mu,
Dan siapa diriku,
Biar tahu aku,
Engkau adalah Tuhanku,
Yang harus menyembah-Mu,
Dan aku adalah Hamba-Mu,
Yang harus mengabdi kepada-Mu.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau keluarkan aku dari alam rahim,
Alam yang gelap semata,
Ke dunia alam fana,
Aku menangis meninggalkan alam rahim,
Karena di dunia banyak bencana,
Dan penuh dengan fatamorgana.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau utus Nabi-Mu,
Menunjukkan jalan ke Sorga,
Dan jalan ke Neraka,
Kau suruh Nabi-Mu,
Menceritakan senangnya hidup di Sorga,
Dan hebatnya siksa di Neraka.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Engkau tentukan waktu,
Lima kali kita bertemu dalam sehari.
Karena Cintaku pada-Mu,
Kulebihi sekali,
Di ujung malam dini hari.
Karena Rinduku pada-Mu,
Kutambah lagi sekali,
Ketika sedang naik matahari pagi.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau suruh aku berpuasa,
Menahan lapar dan dahaga,
Supaya bisa mengekang hawa nafsuku,
Agar sehat sejahtera jiwa ragaku.
Kalau aku lemas, lesu dan tertidur,
Kau anugerahi pula aku pahala tidur.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau suruh aku,
Mengeluarkan zakat,
Supaya terhindar aku,
Dari kecemburuan masyarakat.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau suruh aku bersedekah,
Supaya terhindar dari musibah.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau suruh aku bersedekah,
Supaya sehat sejahtera,
Mendapat rezeki berlipat ganda.
Kau suruh aku bersedekah,
Untuk meredam siksa api neraka.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau suruh aku sholat,
Supaya terhindar dari maksiat.
Kau suruh aku beribadah,
Supaya terhindar dari musibah.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau suruh aku menjauhi orang jahat,
Supaya terhindar aku,
Dari kemarahan-Mu,
Yang Kau timpakan kepada orang jahat.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Tidak kuputuskan silaturrahmi,
Kepada hamba-Mu,
Supaya aku Engkau sayangi.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu,
Kau panggil aku ke Bait-Mu,
Di Makkah tempat lahir Nabi-Mu,
Di tanah suci Arab Saudi,
Untuk mengerjakan haji,
Pada bulan-bulan Haji,
Paling sedikit satu kali dalam hidupku,
Untuk menghapuskan dosa-dosaku,
Supaya hapus dosa dalam diriku,
Seperti ketika dilahirkan oleh Ibundaku.

Tuhanku,
Karena kasih-Mu........................................,
Kalau berimbang dosa,
Dengan pahala,
Kau masukkan aku ke Sorga,
Bukan ke Neraka.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

29. Menyayangi Orang Tua (selagi hidup dan sesudah mati)

Allah pernah memberi wahyu kepada Nabi Musa :
”Hormatilah ke dua Ibu dan Bapa wahai Musa,
Orang yang menghormati ke dua orang tuanya,
Akan Kupanjangkan usianya,
Akan Kuberikan anak yang mau berbakti kepadanya.

Siapa yang durhaka kepada ke dua orang tuanya,
Akan Kupendekkan usianya,
Akan Kuberikan anak yang durhaka kepadanya.”
Demikian Wahab bin Munabbih,
Sebagai mengungkapkan hadits baginda Nabi.

Ali bin Abi Thalib berkata :
”Siapa yang menyusahkan hati Ibu dan Bapa,
Berarti durhaka kepada Ibu dan Bapa.”

Karena itu sayangi ke dua orang tuamu,
Supaya Engkau disayang Tuhanmu.

Perbaharui syahadatmu,
Supaya engkau dapat pahala.
Bila kau perbaharui syahadatmu,
Orang tua pun dapat pahala.

Kalau engkau mengerjakan sholat,
Engkau dapat pahala.
Kerjakanlah sholat,
Supaya orang tua pun dapat pahala.

Kalau engkau berpuasa,
Engkau dapat pahala.
Kalau engkau berpuasa,
Orang tua pun dapat pahala.

Keluarkan zakat harta,
Supaya engkau dapat pahala.
Kalau kau keluarkan zakat harta,
Orang tua pun dapat pahala.

Perbanyak bersedekah,
Supaya banyak dapat pahala.
Kalau banyak bersedekah,
Orang tua pun banyak dapat pahala.

Kalau mampu kerjakan haji,
Supaya dapat pahala haji.
Orang tua pun dapat pahala haji.

Kalau engkau mampu,
”Kerjakan haji untuk atas nama orang tuamu.
Engkau dapat pahala sepuluh kali haji,” 86a)
Orang tua dapat pahala satu kali haji.

”Kerjakan haji untuk atas nama orang lain,
Engkau dapat pahala tujuh kali haji,” 86b)
Sedang itu orang lain,
Dapat pahala satu kali haji,
Orang tua juga dapat pahala haji.

Perbanyak berwakaf,
Supaya engkau banyak dapat pahala.
Perbanyak berwakaf,
Supaya orang tua pun banyak dapat pahala.

Perbanyak berwakaf,
Untuk atas nama orang tuamu.
Supaya banyak dapat pahala orang tuamu,
Dengan tak mengurangi pahala yang engkau dapat.

Perbanyak bersedekah,
Supaya engkau banyak dapat pahala.
Perbanyak bersedekah,
Supaya orang tua pun banyak dapat pahala.

Perbanyak sedekah olehmu,
Untuk atas nama orang tuamu.
Supaya banyak dapat pahala orang tuamu,
Dengan tak mengurangi pahala sedekahmu.

Perbanyak membaca sholawat,
Supaya engkau banyak dapat pahala.
Perbanyak membaca sholawat,
Supaya orang tua pun banyak dapat pahala.

Perbanyak membaca Al-Qur’an,
Supaya engkau banyak dapat pahala.
Perbanyak membaca Al-Qur’an,
Supaya orang tua pun banyak dapat pahala.

Perbanyak berdzikir,
Supaya engkau banyak dapat pahala.
Perbanyak berdzikir,
Supaya orang tua pun banyak dapat pahala.

Jangan putuskan silaturrahmi,
Supaya engkau dapat pahala.
Jangan putuskan silaturrahmi,
Supaya orang tua pun dapat pahala.

Berbuat baiklah engkau,
Supaya dapat pahala.
Berbuat baiklah engkau,
Supaya orang tua pun dapat pahala.

Perbanyak beristighfar,
Supaya engkau banyak dapat pahala.
Perbanyak beristighfar,
Supaya orang tua pun banyak dapat pahala.


H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

86a). 86b). HR. ad-Daraqutni, Lihat : Umat Bertanya Ulama Menjawab,
Dr. H. Lahmuddin, Nasution, M.Ag,, hal. 180.

28. Kelebihan Berpuasa pada 10 Muharram (Hari Asyura) Peristiwa-Peristiwa dari Allah

Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah saw. bersabda mengenai hari Asyura:
”Berpuasa pada hari Asyura,
Akan diberi pahala 10.000 malaikat oleh Allah.
Akan diberi pahala 10.000 orang berhaji dan ber‘umrah oleh Allah.
Akan diberi pahala 10.000 orang mati syahid oleh Allah.
Akan dinaikkan derajat satu rambut satu derajat oleh Allah,
Jika menyapu rambut anak yatim yang dihapus di kepala semua.
Memberi orang makan berbuka puasa Asyura,
Seakan memberi makan hari itu orang Islam yang berbuka.

Peristiwa-peristiwa dari Allah Ta‘ala di hari Asyura :
Allah Ta‘ala menjadikan langit dan bumi pada hari Asyura,
Allah Ta‘ala menjadikan laut pada hari Asyura,
Allah Ta‘ala menjadikan bukit-bukit pada hari Asyura,
Allah Ta‘ala menjadikan nabi Adam dan Hawa pada hari Asyura.

Lahirnya nabi Ibrahim juga hari Asyura,
Nabi Ibrahim selamat dari api pada hari Asyura,
Fir‘aun ditenggelamkan Allah pada hari Asyura,
Allah menyembuhkan penyakit nabi Ayyub pada hari Asyura.

Allah menerima tobat nabi Adam pada hari Asyura,
Allah mengampunkan dosa nabi Daud pada hari Asyura,
Allah mengembalikan kerajaan nabi Sulaiman juga hari Asyura,
Akan terjadi hari Kiamat itu juga pada hari Asyura.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

27. Sholat Tarawih Berdasarkan Fatwa Al-Ustadz H. M. Arsyad Thalib Lubis Cetakan tahun 1968

Dalam riwayat Bukhari dikatakan,
”Rasulullah saw. tengah malam Ramadhan,
Sholat sunat mengimami beberapa sahabat,
Kata ‘Aisyah kepada ‘Urwah seorang sahabat.

Tiga malam Nabi saw. mengimami sholat,
Banyak orang mengikutinya sholat di masjid.
Malam ke empat Nabi tidak lagi datang sholat,
Orang datang melimpah ke luar masjid.

Usai sholat Subuh Nabi dengan sabdanya,
Tadi hari ke empat malamnya,
Aku tidak datang sholat bersama kamu,
Takut diwajibkan sholat itu atas kamu,
Sedang kamu tak mampu mengerjakannya.

Demikian hingga wafatnya Nabi,
Tak pernah sholat seperti itu lagi,
Dikerjakan Nabi di Masjid Nabawi.” 75)

Pada waktu Abu Bakar jadi Khalifah,
Hal itu seperti demikian juga,
Sampai datang pula,
Permulaan waktu ‘Umar bin Khattab jadi khalifah.

Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-‘Asqalani ahli hadits berkata,
Aku tidak lihat satu pun jua yang ada,
Jalan-jalan sanad hadits itu,
Berapa raka‘at sholat itu,
Dikerjakan Nabi beberapa malam itu.76)

Al-Hafizh Jalaluddin As-Suyuthi ahli hadits berkata,
Nabi hanya sholat beberapa malam saja,
Sholat yang tidak disebutkan bilangan raka‘at,
Kemudian ia mengundurkan diri malam ke empat.77)

Imam Az-Zarkasyi ahli hadits dengan katanya,
Yang tetap pada hadits shahih adanya,
Melakukan sholat tidak menyebutkan berapa raka‘atnya.78)

Imam As-Subki ahli hadits berkata,
Ketahuilah sesungguhnya tidak pernah ada,
Dinaqalkan berapa raka‘at sholat Rasul itu,
Pada beberapa malam itu,
Adakah dua puluh raka‘at,
Atau kurang dari dua puluh raka‘at,79)

Pada suatu malam Ramadhan,
‘Umar melihat orang mengerjakan,
Sholat tarawih di masjid seorang-seorang,
Ada berjama‘ah beberapa orang.

Kata ‘Umar kepada Abdur Rahman bin Abdul Qari,
Seorang sahabat Nabi,
”Lebih baik mereka dikumpulkan,
Mengikuti satu imam sholat.
Akhirnya beliau mengambil keputusan,
Ubai bin Ka‘ab menjadi imam sholat.”80)

‘Umar ke luar lagi di malam lainnya,
Dilihatnya banyak orang,
Berimam kepada satu orang.
Ia berkata : ”Ini bid‘ah yang sebaik-baiknya,”
Katanya sholat di akhir malam sesudah tidur,
Lebih afdhal daripada sebelum tidur,
Karena mereka bertarawih di awal malam sebelum tidur.

Kejadian itu tahun ke empat belas Hijriyah,
Mulai sa‘at itu kaum muslimin Madinah,
Bertarawih di Masjid Nabawi,81)
Berimam kepada satu orang sahabat Nabi,
Ubai bin Ka‘ab mengimami pria,
Sulaiman bin Abu Hatsmah mengimami wanita. 82)

Setahun sesudah ‘Umar bin Khattab jadi khalifah,
Dikerjakan dua puluh raka‘at di Madinah,
Dengan berimam kepada satu orang,
Di Makkah pun diikuti orang,
Dengan berimam pula kepada satu orang.

Sholat tarawih yang dikerjakan atasnya,
Merupakan sunnah Khulafa-ur Rasyidin,
Karena orang sudah Ijma‘ atasnya,
Pada zaman Khulafa-ur Rasyidin.

‘Aisyah, ‘Utsman dan ‘Ali tak membantah,
Juga sahabat Nabi di Madinah dan Makkah.
Sahabat-sahabat Nabi di tempat lain,
Tidak juga ada yang membantah.
Ulama Tabi‘in di tempat lain,
Tak seorang jua pun membantah.

Mereka sholat perlahan-lahan,
Imam membaca ayat panjang,
Dilaksanakan dengan rasa senang,
Sekali pun lama dan perlahan.

Mereka berulang-ulang istirahat,
Dalam tarawih dua puluh raka‘at,
Mereka lakukan empat kali istirahat.
Sholat dikerjakan dua raka‘at,
Dengan satu kali salam.
Sesudah sholat empat raka‘at,
Dengan dua kali salam,
Mereka satu kali istirahat.

Sesudah delapan raka‘at,
Mereka dua kali istirahat.

Sesudah dua belas raka‘at,
Mereka tiga kali istirahat.

Sesudah enam belas raka‘at,
Mereka empat kali istirahat.

Sesudah dua puluh raka‘at,
Mereka tidak lagi istirahat.

Waktu istirahat tidak dikosongkan begitu saja,
Tetapi diisi pula dengan amal saja.
Di Masjidil Haram Makkah,
Tiap istirahat mereka tawaf di Ka‘bah,
Mengelilingi Baitullah tujuh kali,
Demikianlah mereka bertarawih.

Waktu istirahat tidak dikosongkan begitu saja,
Tetapi diisi pula dengan amal saja.
Di Masjid Nabawi Madinah,
Setahun sejak ‘Umar bin Khattab jadi khalifah,
Tiap kali istirahat,
Mereka sholat sunat empat raka‘at.
Dengan empat kali istirahat,
Mereka sholat sunat enam belas raka‘at.

Sholat tarawih dua puluh raka ‘at,
Ditambah sholat sunat mereka,
Enam belas raka’at.
Dengan demikian sholat mereka,
Di Madinah berjumlah tiga puluh enam raka’at.83)

Muslim Indonesia mengisi istirahat,
Dengan bacaan Do‘a, Tasbih dan Sholawat.

”Tarawihah” artinya ”satu kali istirahat”.
Dikatakan ”tarawih” artinya ”beberapa kali istirahat”,
Atau ”banyak istirahat”.
Sholat sunat tarawih, sholat sunat yang ”banyak istirahat.”

Dari Abu Salamah berkata ‘Aisyah r.a. : ”Rasulullah saw.,
Tidak ada melebihi pada bulan Ramadhan,
Dan tidak pada bulan yang lain di luar Ramadhan,
Daripada sebelas raka‘at.
Ia sholat empat raka‘at.
Maka jangan engkau tanya lagi,
Tentang bagus dan panjangnya.
Kemudian ia sholat empat raka‘at.
Maka jangan engkau tanya lagi,
Tentang bagus dan panjangnya.
Kemudian ia sholat tiga raka‘at.
Ya Rasul, sebelum berwitir kau tidur ?
Ya ‘Aisyah, sesungguhnya ke dua mataku tidur,
Dan hatiku tidak tidur.” 84)

Sholat yang dikerjakan Nabi itu,
Bersama sahabat tiga malam itu,
Bentuknya dua kali empat raka‘at,
Sama dengan delapan raka‘at,
Ditambah tiga raka‘at,
Menjadi sebelas raka‘at.

Sholat yang dikerjakan Nabi itu,
Bersama sahabat tiga malam itu,
Selain dikerjakan di bulan Ramadhan,
Dikerjakan Nabi juga di luar bulan Ramadhan.

Jadi sholat yang dikerjakan Nabi itu,
Bersama sahabat tiga malam itu,
Bukan sholat tarawih sebelas raka‘at,
Tetapi sholat witir sebelas raka‘at.85)

Mulai ‘Umar bin Khattab jadi khalifah,
Permulaan abad pertama Hijriyah,
Sampai sekarang Muslimin dunia,
Terdiri dari sahabat Nabi yang mulia,
Juga tabi‘in – tabi‘in semua,
Dan tabi‘it - tabi‘in semua,
Begitu pula Imam mazhab semua,
Bersholat tarawih dua puluh raka‘at.

Hingga kini di Masjidil Haram Makkah,
Dan masjid Nabawi di Madinah,
Orang bersholat tarawih dua puluh raka‘at.

Imam Malik menambah lagi raka‘at,
Dengan sholat sunat di Madinah enam belas raka‘at.

Sholat yang dilakukan delapan raka‘at,
Dengan satu kali istirahat,
Tidak dapat dinamakan sholat tarawih.
Karena sholat ”tarawih”,
Artinya sholat ”beberapa kali istirahat,”
Atau sholat yang ”banyak istirahat.”
Dikatakan ”banyak istirahat,”
Kalau lebih dari ”dua kali istirahat.”

Kalau ada hadits sholat tarawih delapan raka‘at,
Di ibukota negara Islam di Madinah,
Pada waktu ‘Umar bin Khattab jadi Khalifah,
Kenapa orang ijma‘ dua puluh raka‘at,
Dan tidak delapan raka‘at.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

75). Riwayat Al-Bukhari
NB. : Demikianlah penyelidikan ahli-ahli hadits.
Keterangan yang kuat dan tegas tidak dijumpai,
yang menyatakan berapa raka‘at sholat
dikerjakan Nabi saw. pada beberapa malam
bulan Ramadhan seperti yang diceritakan
‘Aisyah di atas (lihat : Fatwa, hal 21-22,
Al-Ustadz H. M. Arsyad Thalib Lubis).

76). Lihat : Fathul Bari 3 : 10
77) Lihat : Al-Hawi 1: 537
78) Lihat : Al-Hawi 1: 542
79) Lihat : Al-Hawi 1: 542
80). Riwayat Al-Bukhari
81). Menurut keterangan Al-Asykari
dalam ”Al Awail”
82). Riwayat Al-Baihaqi
83). Menurut At-Tuhfah kejadian itu berlaku
mulai akhir abad pertama Hijriyah
84). Riwayat Al-Bukhari
85). Lihat : Fatwa, Al-Ustadz H.M. Arsyad Thalib Lubis, hal. 35 :
1. Syekh Ibnu Hajar dalam At-Tuhfah 2:225,
hadits tersebut sebagai dalil menyatakan sholat
Witir sebelas raka‘at.
2. Demikian juga Syaikhul Islam Zakariya Al-Ansyari,
menyebutkannya dalam Asnal Mathalib 1:202.
3. Imam Malik menyebutkan hadits tersebut dalam
Al-Muwaththa’ pada bagian sholat witir.
4. ‘Aisyah yang menceritakan kejadian tersebut
menghubungkan juga sholat itu dengan witir,
seperti ternyata pada pertanyaan kepada Nabi saw.
pada akhir hadits itu.

26. Berhaji, Berpuasa, Sholat

Bersabda Nabi Muhammad saw. Rasulullah :
”Orang berhaji atau ber‘umrah demikian firman Allah,
Adalah tamu-tamu Allah,
Para peziarah rumah Allah,
Jika mereka meminta kepada-Nya,
Niscaya Allah akan memberinya.
Jika mereka memohon ampunan,
Niscaya Allah memberi mereka ampunan.
Jika mereka berdo‘a,
Niscaya Allah mengabulkan do‘a.
Jika mereka memintakan (bersafa‘at),
Niscaya Allah akan menerima syafa‘at.” 54)

Dari Ibnu Abbas r.a. katanya,
Para sahabat bertanya :
”Wahai Rasulullah,
Apakah kami dihalalkan melakukan Ibadah ‘Umrah,
Di bulan Dzulhijjah ya Rasulullah ?”
Rasulullah saw. bersabda :
”Dibolehkan kapan saja melakukan Ibadah ‘Umrah,” 55)
Demikian beliau bersabda.

Rasulullah saw. bersabda :
”Barang siapa di Makkah dikuburkan,
Akan datang hari kiamat dengan aman dan sejahtera,
Barang siapa di Madinah dikuburkan,
Aku akan menjadi saksinya,
Dan pemberi safa‘at baginya.” 56)

Rasulullah saw. dengan sabdanya,
Kepada sahabatnya :
”Berpuasa di Makkah sehari,
Dibalas dengan pahala seratus ribu hari.
Bersedekah di Makkah sedirham,
Dibalas dengan pahala seratus ribu dirham.
Demikian pula segala macam amal kebaikan di sana,
Termasuk sholat dan lain-lain akan dilipatkan pahala,
Sampai seratus ribu ganda pahala.
Juga perbuatan buruk dilakukan di sana,
Dilipatkan dosanya menjadi seratus ribu ganda,
Seperti perbuatan yang baik sama dengan seratus ribu ganda.” 57)

Dari Ibnu Abbas r.a. berkata :
Rasulullah saw. bersabda :
”Barang siapa mengerjakan sholat di Masjidil Haram,
Di sekitar Baitullah yang haram,
Yang dihormati dengan berjama ‘ah tentunya,
Allah akan mencatat sholat untuknya,
Sebanyak dua puluh lima kali,
Kali seratus ribu kali.” 58)

Rasulullah saw. dengan sabdanya,
Kepada sahabatnya :
”Sholat di Masjid ini,
(Masjid Nabawi) ini,
Lebih utama daripadanya,
Seribu kali sholat di Masjid lainnya,
Kecuali di Masjidil Haram-Nya.

Sholat di Masjidil Haram-Nya,
Lebih utama seratus ribu kali sholat di masjid lainnya.” 59)

Rasulullah saw. bersabda :
”Sholat di Palestina Masjidil Aqsha,
Akan dilipat gandakan pahalanya,
Lima ratus kali pahalanya,
Dari masjid lainnya,
Selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawinya.”

Rasulullah saw. bersabda pula :
”Barang siapa bersuci di rumahnya,
Kemudian datang ke Masjid Quba,
Adalah seperti pahala ‘Umrah dijumpanya,
Kalau ia melakukan sholat sunat di Masjid Quba.” 60)

Rasulullah saw. bersabda,
”Jangan sekali-kali anda,
Melakukan sholat dengan mengenakan selembar kain anda,
Tidak meletakkan selendang pada bahu anda.” 61)

Rasulullah saw. dengan sabdanya,
Kepada sahabatnya :
”Mengerjakan sholat disunatkan meletakkan kain di atas pundak.
Bila tidak mempunyai sorban atau kain,
Maka hendaknya meletakkan yang lain,
Seperti tali sehingga ada sesuatu di atas pundak.

Begitu pula makruh,
Bila tdak melaksanakannya,
Sebagaimana sholat makruh,
Membuka kepala di dalam pelaksanaannya.” 62)
Makruh itu berarti tidak disukai Tuhan pelaksanaannya.

Rasulullah saw. dengan sabdanya,
Kepada sahabatnya :
”Sholat wajib atau sholat sunat,
Dilakukan dengan mengenakan sorban,
Bisa menyamai dua puluh lima kali sholat wajib atau sholat sunat,
Tanpa memakai sorban.
Sholat Jum‘at yang dilakukan dengan sorban,
Sama dengan 70 kali sholat Jum‘at tanpa sorban.” 63)

Dari Anas r.a. berkata :
”Rasulullah saw. bersabda :
Dua raka‘at sholat Dhuha punya pahala menyamai di sisi Allah,
Pahala Haji dan ‘Umrah yang diterima dari Allah.” 64)

Dari Abu Hurairah r.a. berkata :
Rasulullah saw. bersabda :
”Barang siapa memelihara pula,
Raka‘at genap sholat Dhuha,
Akan diampuni Allah dosa-dosanya,
Sekali pun seperti buih di lautan banyak dosanya.” 65)

Tuhan kami menurunkan firman-Nya,
Ke langit dunia pada tiap malam,
Ketika yang terakhir sepertiga malam,
Lantas Allah dengan firman-Nya :
”Barang siapa yang berdo‘a pada-Ku,
Maka Aku akan mengabulkan padanya,
Barang siapa meminta kepada-Ku,
Aku akan memberi padanya.
Barang siapa meminta ampun pada-Ku,
Aku akan mengampuni dosa hamba-Ku.” 66)

Bilal r.a. berkata :
”Rasulullah saw. bersabda :
Hendaklah kamu menjalankan sholat malam,
Sesungguhnya sholat malam,
Kebiasaan yang dilakukan orang-orang sholih sebelum kamu,
Pendekatan diri kepada Allah bisa melebur dosa kamu,
Serta menghapus kejahatan dan menolak penyakit tubuh kamu.” 67)

Rasulullah saw. dengan sabdanya,
Kepada sahabatnya :
”Siapa berjalan untuk sholat wajib berjama‘ah pahalanya,
Sama dengan sekali ibadah haji pahalanya.
Barang siapa berjalan untuk sholat sunat,
Pahalanya sama dengan satu ‘umrah sunat.” 68)

Rasulullah saw. dengan sabdanya,
Kepada sahabatnya :
”Barang siapa melakukan sholat Isya berjama‘ah,
Menjumpai takbir pertama bersama imam jama‘ah,
Pahalanya seperti sholat sunat setengah malam.
Barang siapa melakukan sholat subuh dengan berjama‘ah,
Seolah-olah melakukan sholat sunat sepanjang malam.” 69)

Dari Yazid bin al Aswad r.a. berkata :
”Rasulullah saw. bersabda :
Bila seorang kamu,
Telah melakukan sholat di tempat kamu,
Lantas menjumpai Imam belum melakukan sholat,
Maka bersamanya kamu sholat,
Sesungguhnya bagimu adalah tambahan pahala sholat.” 70)

Rasulullah saw. bersabda :
”Sholat seorang lelaki dengan lelaki lainnya,
Lebih baik daripada sholat yang dikerjakan seorang saja.
Sholat seorang berjama‘ah dengan dua orang lainnya,
Lebih baik daripada sholat yang dikerjakan tanpa teman lainnya.
Semakin banyak jumlah jama‘ah,
Semakin disukai oleh Allah.” 71)

Ibnu Abbas berkata :
”Rasulullah saw. bersabda :
Sholat Jum‘at adalah ibadah haji bagi orang dhu‘afa” 72) saja.

Rasulullah saw. bersabda pula :
”Barang siapa berwudhu’ dengan sempurna pula,
Lalu mendatangi sholat Jum‘at,
Mendengarkan dengan baik khotbah Jum‘at,
Dosanya pada Jum‘at sekarang,
Dan Jum‘at sebelum sekarang,
Ditambah tiga hari lagi,
Diampuni Allah Robbal ‘Alami.” 73)

Abu Sa ‘id berkata :
”Rasulullah saw. bersabda :
Sesungguhnya Allah mewajibkan sholat Jum ‘at,
Padamu sampai hari kiamat.
Barang siapa meninggalkan sholat Jum‘at,
Tanpa ada alasan yang tepat,
Semoga Allah tidak menghimpun kekuatan-Nya,
Dan urusan-Nya.
Tidak diberi berkah oleh Allah,
Tidak diterima sholatnya oleh Allah,
Tidak diterima hajinya oleh Allah,
Tidak diterima kebaikannya oleh Allah,
Tidak diterima sedekahnya oleh Allah.” 74)

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

54). HR. Ibnu Abbas
55). HR. Hasan Al–Bashri
56). Dari : Keutamaan Kota Makkah,
Atiq bin Ghaits Al-Biladi, hal. 124,125
57). H.R. Ahmad dan Ibnu Majah
58). HR. Al - Buhkari dan Muslim
59). HR. Al - Imam Ahmad bin Hanbal,
An-Nasa‘i, Ibnu Majah dan Al - Hakim.
Lafaz hadits dari Ibnu Majah
60). HR. Ibnu Asakir
61). HR. Imam An -Nawawi
62). HR. Abusy Syeikh
63). HR. Ahmad dan At - Tirmidzi
64). HR. Al-Bukhari
65). HR. Ahmad dan At - Tirmidzi
66). HR. At - Thabrani dan Adh-Dhiya’
67). HR. Muslim dan Ahmad
68). HR. Abu Daud dan Al - Hakim
69). HR. Abu Daud, Nasa ‘i dan dinyatakan
shahih oleh Ibnu Hibban
70). HR. Al - Qudhri dan Ibnu Asakir
71). HR. Ahmad dan Muslim
72). HR. At-Thabrani
73). HR. Al - Bukhari, Muslim dan Abu Daud
74). Dari : Irsyadul Ibad (Terjemahan), hal. 196 (At-Thabrani)

25. Keistimewaan Kota Madinah

Bersabda Rasulullah shollollahu ‘alaihi wa sallam,
Junjungan sekalian alam,
”Barang siapa berhaji,
Akan dicatat mendapat dua pahala haji,
Kalau pergi berkunjung kepadaku,
Di dalam masjidku.”

Rasulullah saw. bersabda lagi :
”Barang siapa menunaikan ibadah haji,
Tidak berziarah (ke makamku),
Maka sungguh ia kepadaku,
Telah bersikap keras hati.”

Rasulullah saw. bersabda lagi :
”Barang siapa pergi (ke makamku) berziarah nanti,
Kelak di hari kiamat aku menjadi saksi selaku Nabi,
Dan memberi syafa‘at padanya nanti.”

Rasulullah saw. bersabda lagi,
Kepada sahabat baginda Nabi :
”Barang siapa yang mampu berdiam di Madinah,
Kerjakanlah sampai ajal merenggut nyawa,
Atau meninggal dunia di Madinah,
Aku akan memberi syafa‘at kepada yang mati di sana.” 53)

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

53). Dikutip dari : Irsyadul Ibad, hal. 412-414)

24. Keistimewaan Kota Makkah

Tidak ada kota kecuali Makkah di permukaan ardhi,
Berbuat ”satu kebaikan” diberi pahala seratus ribu kali.

Siapa yang ”sholat di dalamnya” satu kali,
Akan diangkat pahalanya ke langit dan menjadi seratus ribu kali.

Barang siapa ”berpuasa” sehari,
Maka ditulis di buku amalnya berpuasa seratus ribu hari.

Barang siapa ”bersedekah” di sana satu dirham,
Allah menulis di dalam buku amalnya seratus ribu dirham.

Barang siapa ”membaca Al-Qur’an” satu kali khatam,
Ditulis dalam buku amalnya seratus ribu kali khatam.

Barang siapa membaca ”subhanallah” di Makkah satu kali,
Allah akan menulis di buku catatan amalnya seratus ribu kali.

Faid bin Jabir berkata :
”Ibn Abbas berkata :
Sesungguhnya mencaci maki di tanah suci,
Kepada seorang pembantu di tanah suci,
Termasuk penganiayaan,
Akan diancam pedih dengan siksaan.” 52)

52). R. Al-Bukhari

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

23. Halalnya yang Baik-baik dan Haramnya yang Buruk-buruk

Allah menghalalkan yang baik,
Dan mengharamkan yang tidak baik.

Allah tidak mengharamkan sesuatu,
Kecuali karena tidak mengandung manfa‘at,
Cepat mau pun lambat.
Allah tidak memerintahkan sesuatu,
Kecuali karena mengandung manfa‘at,
Cepat atau pun lambat.

Kaidah halalnya yang baik,
Dan haramnya yang tidak baik,
Telah ditunjukkan oleh firman Allah :
”Orang-orang yang mengikuti Rasulullah,
Nabi yang ummi,
Mereka temui,
Tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,
Yang menyuruh mereka,
Mengerjakan yang ma‘ruf dan melarang mereka,
Mengerjakan yang munkar dan menghalalkan mereka,
Segala yang baik dan mengharamkan mereka,
Segala yang buruk dan membuang dari mereka,
Beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.” 47)

Hal-hal buruk itu mencakup perkataan, perbuatan, penetapan,
Atau penolakan keharaman,
Oleh Allah dan Rasul-Nya Nabi akhir zaman.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta‘ala :
”Katakanlah yang baik tidak sama,
Dengan yang buruk,
Meski pun banyaknya menarik hati itu yang buruk.
Bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang yang berpikiran,
Supaya kamu mendapat keberhasilan.” 48)

Allah tidak menjadikan agama suatu kesukaran,
Tidak pula menyukarkan.
Apa yang diwajibkan dengan mudah kalian lakukan,
Tidak pula susah dilakukan.

Jika ada penghalang yang harus diringankan,
Maka perintah itu diringankan,
Baik dengan menggugurkan seluruhnya,
Atau tidak seluruhnya.
Kesulitan melahirkan kemudahan larangan,
Keterpaksaan membolehkan larangan.

Firman Allah ‘Azza wa Jalla :
”Allah menghendaki kemudahan bagi anda,
Tidak menghendaki kesukaran bagi anda.” 49)

Allah memudahkan tanpa halangan,
Jalan menuju keridhoan-Nya.
Jika berat karena terjadi halangan,
Semua perintah Allah pada hamba-Nya,
Akan dimudahkan supaya terjadi kemudahan,
Atau pun meringankan supaya terdapat kemudahan.

Riwayat dari Said bin Abi Burdah,
Sahabat Rasulullah,
Dari ayahnya, dari kakeknya ia berkata :
Ketika Nabi saw. mengutus Muadz bin Jabal bersabda,
Kepada mereka berdua :
”Hendaklah bersifat memudahkan kalian berdua,
Jangan menyukarkan kalian,
Jangan membuat mereka berlarian,
Berita gembiralah sampaikan kalian,
Bersikap tenanglah kalian.” 50)

Dari Anas ia berkata,
Nabi bersabda :
”Hendaklah kalian,
Bersikap memudahkan,
Tenangkanlah kalian,
Jangan menyukarkan,
Janganlah membuat mereka lari.”
Demikian diriwayatkan oleh Al Bukhari. 51)

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

47). Dikutip dari : Irsyadul Ibad, hal. 406-411
48). secara kaffah = secara keseluruhan
49). QS. Al A‘raf : 157
50). QS. Al Maidah : 100
51). QS. Al-Baqarah : 185

22. Iblis Laknatullah

Iblis itu bangsa Jin,
Mulanya ahli ibadah sangat ta‘at kepada Allah,
Pengalaman lebih banyak dari malaikat dan cukup ‘alim,
Hingga merasa disayang Allah.

Ia minta dipanjangkan usia,
Oleh Allah diberikan usia,
Seribu tahun di atas dunia.

Ia minta dipanjangkan usia,
Ditempatkan di langit pertama.
Permintaannya dikabulkan Allah Yang Maha Mulia,
Ia dihidupkan seribu tahun di langit pertama.

Ia minta dipanjangkan usia,
Ditempatkan di langit ke dua.
Permintaannya dikabulkan Allah Yang Maha Mulia,
Ia dihidupkan seribu tahun di langit ke dua.

Ia minta dipanjangkan usia,
Ditempatkan di langit ke tiga.
Permintaannya dikabulkan Allah Yang Maha Mulia,
Ia dihidupkan seribu tahun di langit ke tiga.

Ia minta dipanjangkan usia,
Ditempatkan di langit ke empat.
Permintaannya dikabulkan Allah Yang Maha Mulia,
Ia dihidupkan seribu tahun di langit ke empat.

Demikian permintaannya kepada Allah.
Minta dihidupkan pula di langit ke lima, ke enam dan ke tujuh.
Permintaannya dikabulkan pula oleh Allah.
Ia berdiam di langit ke tujuh,
Ketika usianya memasuki delapan ribu tahun,
Sampai cukup delapan ribu tahun.

Sesudah Adam diciptakan Allah,
Sujudlah semua Malaikat kepada Adam,
Atas perintah Allah.
Iblis membangkang tidak mau sujud kepada Adam,
Karena itulah ia dilaknat Allah.

Iblis tak mau sujud kepada Adam,
Karena Adam akan diangkat menjadi Khalifah di bumi.
Iblis merasa lebih banyak pengalaman dari Adam,
Mengapa tidak ia yang diangkat menjadi Khalifah di bumi,
Padahal Adam sama sekali belum berpengalaman,
Sedang ia hidup di bumi seribu tahun berpengalaman.

Karena itu dibuatlah alasan,
Oleh Iblis Laknatullah,
Dengan sombong ia katakan,
Kepada Allah pemilik Baitullah,
Ia lebih mulia karena diciptakan dari api,
Adam dari tanah yang pernah ia kencingi selama di ardhi.

Menurut Allah Khalifah harus punya pengetahuan,
Pengetahuan dapat mengalahkan pengalaman.
Adam punya pengetahuan,
Sedang Malaikat dan Iblis hanya punya pengalaman,
Tetapi tidak punya pengetahuan.

Iblis divonnis oleh Ilahi,
Menjadi kafir ahli neraka yang abadi.

Begitu pun Iblis membangkang kepada Allah,
Semua perintah Allah ia penuhi.
Ia masih tetap bertuhankan Allah,
Namun sujud kepada Adam ia jauhi.

Akhirnya Iblis minta dipanjangkan usia,
Sampai tiba kiamat dunia,
Agar banyak anak cucu Adam dapat digoda,
Biar sedikit orang masuk sorga,
Supaya banyak temannya di neraka dan sedikit di sorga.

Kepada Izroil diserahi tugas oleh Allah Ta‘ala,
Menjadi malaikat sicabut nyawa.
Izroil merasa keberatan diserahi tugas oleh Allah Ta‘ala,
Menjadi malaikat sicabut nyawa.

Ia ajak Allah agar mengalihkan daripadanya,
Tugas itu jangan dilimpahkan padanya,
Karena semua orang akan benci kepadanya.

Allah katakan kepada Izroil pencabut nyawa orang,
Kalau kau cabut nyawa seseorang,
Akan Kulindungi engkau sepenuhnya.
Sehingga orang tidak mengatakan,
Kau yang membunuhnya,
Akan kubuatkan sebabnya,
Kematian seseorang akan dikatakan,
Karena penyakitlah sebabnya.

Sesudah habis manusia dan jin dicabut nyawa,
Iblis lari, dikejar, ditangkap, diikat untuk dicabut nyawanya,
Oleh Jibril, Mikail, Isrofil dan Izroil sicabut nyawa.
Akhirnya diperlakukan secara kasar mencabut nyawanya,
Oleh Izroil sebagai petugas pencabut nyawa.

Wahai anak dan cucuku hamba Allah,
Masuklah ke dalam Islam secara kaffah, 46)
Jangan seperti Iblis Laknatullah.
Beriman ia katanya kepada Allah,
Tetapi menentang perintah Allah.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

46). Dikutip dari : Untuk setiap muslim memahami
‘Aqidah, Syari‘at dan Adab, hal. 348-351

21. Rasulullah saw. dan Pengemis Yahudi Buta

Di sudut pasar Madinah,
Ada pengemis Yahudi buta.
Apabila ada orang mendekatinya,
Ia selalu berkata dusta :
”Jangan dekati Muhammad nanti akan banyak ruginya.
Kalau kalian dekati kalian akan dipengaruhinya.”

Setiap pagi tanpa berkata,
Rasulullah mendatanginya,
Dengan makanan yang dibawa,
Rasulullah menyuapinya,
Walau pun pengemis berpesan kepada orang,
Agar Rasulullah jangan didekati orang.

Setelah wafat Rasulullah,
Pekerjaan memberi makan orang Yahudi buta itu,
Dilanjutkan Abu Bakar melaksanakan sunnah Rasulullah,
Dengan membawa makanan kepada pengemis buta itu.

Abu Bakar mendatangi pengemis itu,
Memberikan kepadanya makanan itu,
Ketika Abu Bakar mulai menyuapnya,
Si pengemis marah dan berteriak sekuatnya.

Siapakah anda ?
Rasanya bukan orang yang biasa.
Abu Bakar menjawab dengan bercanda :
”Aku orang yang biasa.”

”Bukan ! Sepantasnya engkau tidak menjawab begitu,
Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku.”
Jawab si pengemis buta itu.

”Kalau ia datang membawa makanan bagiku,
Tidak susah mulut ini mengunyah makanan bagiku.
Orang yang mendatangiku itu selalu menyuapiku,
Tetapi terlebih dahulu dikunyah dengan mulutnya.
Setelah itu ia berikan kepadaku dengan mulutnya.”

Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air mata,
Ia menangis sambil berkata :
”Aku adalah salah seorang sahabat Nabiku,
Memang aku bukan orang yang biasa menyuapimu.

Orang mulia itu telah tiada,
Ia adalah Rasulullah yang kau nista belaka.”
Mendengar itu pengemis menangis dan berkata :
”Benarkah ia telah tiada ?

Selama ini aku selalu menghinanya,
Dan menfitnahnya.
Ia tidak pernah memarahiku,
Ia datang membawa makanan setiap pagi bagiku.
Ia begitu mulia bagiku.”

Pengemis Yahudi buta,
Akhirnya bersyahadat,
Dan bersholawat,
Di hadapan Abu Bakar Khalifah tua.
”Asyhadu alla Ilaha illallah,
Wa asyhadu anna Muhammadarrosulullah.”
Allahumma sholli ‘ala Muhammad,
Wa ‘ala ali Muhammad.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

20. Kisah Pemuda Bernama ‘Uzair

Pada suatu hari ‘Uzair seorang sholih sampai di suatu desa,
Dilihatnya rusak binasa itu desa.
Mayat – mayat bergelimpangan,
Sudah busuk dan hancur berhamparan.

Keledainya ditambatnya,
Ia duduk bersandar di dekat keledai yang ditambatnya,
Ke dinding rumah yang sudah runtuh melepaskan penatnya.

Dalam pada itu ia berfikir,
Berfikir terus dan terus berfikir:
”Bagaimana orang mati bisa hidup kembali ?”
Begitulah ia berfikir berulang kali.

Akhirnya ia tertidur,
Terus menerus tertidur,
Tanpa bangun – bangun,
Selama seratus tahun.

Dalam masa seratus tahun,
Segalanya sudah berubah.
‘Uzair tetap terus tertidur bersandar dari tahun ke tahun,
Pada dinding buruk itu dan berubah.

Daging dan tulangnya pun hancur sama sekali,
Tidak kelihatan lagi.
Jasad ‘Uzair yang sudah mati itu,
Daging dan tulangnya yang sudah hancur itu,
Disusun kembali oleh Allah yang satu itu,
Lalu ditiupkan Allah ruh ke dalam tubuhnya itu,
‘Uzair pun hidup kembali seperti dulunya itu.

‘Uzair terus berdiri seperti orang bangun dari tidur,
Kemudian turunlah Malaikat dan bertanya kepadanya :
”Tahukah engkau ‘Uzair berapa lama tertidur ? ”
” Saya tidur sehari atau setengah hari, ” katanya.

Malaikat pun berkata kepadanya:
”Kau terdampar di sini genap seratus tahun lamanya.”

Tiba-tiba keledai yang sudah hancur bersamanya,
Dilihatnya mulai dikumpulkan, daging dan tulangnya,
Akhirnya bergerak, berdiri seperti sebelum Allah mematikannya.

”Sekarang tahulah saya siapa yang berkuasa di atas segalanya,
Allah Ta‘alalah yang berkuasa di atas segalanya.”
Kata ‘Uzair kepada malaikat yang bertanya.

Setelah menempuh berbagai kesukaran yang dihadapinya,
Akhirnya ia pun sampai ke rumah yang ditempatinya.
Ia melihat ada seorang perempuan tua di situ,
Lantas ia pun bertanya kepada perempuan tua itu.

”Inikah rumah tuan ‘Uzair ?” Tanyanya agak ragu.
”Ya.” Jawab perempuan itu tanpa ragu,
”Tetapi ia sudah lama pergi dari sini,
Ia tidak kabarkan diri,
Hidup dan mati dirinya,
Tak seorang pun yang tahu akan dirinya,”
Demikian jawab istrinya.

”Saya ‘Uzair ! kata ‘Uzair meyakinkan.
Saya oleh Allah seratus tahun lalu telah dimatikan.
Kini kembali saya dihidupkan setelah dimatikan.”

Perempuan itu seakan tidak percaya,
Lalu ia pun berkata :
”‘Uzair adalah seorang yang sholih dan do‘anya,
Selalu diterima Allah Ta‘ala,
Telah banyak orang sakit disembuhkan dengan do‘anya,
Saya ini istrinya !
Badan saya telah tua,
Dan lemah segala sendinya.
Mata saya pun sudah buta,
Karena selalu mengenang dan menangisinya.

Kalaulah tuan ini ‘Uzair suamiku,
Cobalah tuan do‘akan aku dulu,
Agar dapat melihat kembali suamiku,
Supaya mataku terang kembali seperti dulu,
Badanku kuat, agak muda sedikit seperti waktu dulu.”

Dengan menadahkan ke dua tangan ke langit lazuardi,
Berdo‘alah ‘Uzair kepada Ilahi,
Seketika itu dapatlah istrinya melihat kembali.
Mereka bergirang hati,
Mereka bersyukur dapat bertemu kembali.

Setelah itu pergilah ia bersama istrinya,
Kepada orang banyak memperkenalkan diri tanpa ragu.
‘Uzair memperkenalkan dirinya,
Dialah ‘Uzair yang hidup seratus tahun lalu.

Setelah penyerangan Nebukatnezar,
Kitab Taurat ikut terbakar,
Hanya ‘Uzairlah yang bisa hafal Taurat dengan lancar.
”Cobalah tuan sebutkan isi Taurat yang betul dan lancar!”
‘Uzair pun membaca dengan betul, fasih dan lancar.

Banyaklah orang Yahudi percaya,
Bahwa ia adalah ‘Uzair yang dipercaya.
Tetapi sebagian mereka pula,
Menganggap ‘Uzair sebagai anak Tuhan pula.

Maha Suci Allah Ta‘ala,
Tidak mempunyai anak seperti ‘Uzair dan ‘Isya,
Semua makhluk kepunyaan Allah Ta‘ala,
Ia adalah Tuhan yang Esa.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

19. Rela Dimasukkan ke Dalam Neraka

Sesudah berbicara mengenai ibadah,
Dan dosa dengan Nabi Musa,
Ahli ibadah itu menanya Nabi Musa :
”Wahai Musa aku telah beribadah,
Tiga ratus lima puluh tahun beribadah,
Tanpa melakukan dosa.
Wahai Musa dimanalah aku di Sorga,
Ditempatkan Allah ?
Tolong sampaikan pertanyaanku ini kepada Allah.”

Permintaan itu diperkenankan Nabi Musa.
Berdo‘alah Nabi Musa kepada Allah,
Agar Allah memberitahukan kepada Nabi Musa,
Di Sorgakah ahli ibadah itu ditempatkan Allah.

Berfirman Allah yang punya neraka :
”Wahai Musa sampaikan kepadanya,
Di dalam dasar Neraka,
Aku akan menempatkannya.”

Musa pun mengabarkan yang difirmankan,
Kepada ahli ibadah itu.
Apa yang telah difirmankan,
Tuhan Allah kepadanya itu.

Ahli ibadah itu terperanjat,
Dengan perasaan sedih ia beranjak.
Dari hadapan nabi Musa yang mulia,
Nabi perkasa yang muda belia.

Malamnya ahli ibadah itu berfikir,
Mengenai keadaan dirinya.
Ia juga berfikir,
Bagaimana saudara-saudaranya jadinya,
Temannya dan orang lain beribadah,
Dua ratus tahun atau tiga ratus tahun beribadah,
Dan mereka belum beribadah,
Sebanyak dirinya.
Dimana lagi di akhirat tempat berdirinya.

Esoknya kembali ia menjumpai Musa,
Ia berkata kepada Nabi Allah Musa,
”Wahai Musa aku rela Allah yang punya neraka,
Memasukkan aku ke dalam Neraka.”

”Permohonanku kepada Tuhan yang punya Neraka,
Seluruh tubuhku ini dimasukkan ke dalam Neraka.
Tetapi jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya,
Sehingga tidak ada yang akan masuk ke dalam karena besarnya,
Sehingga seluruh pintu Neraka yang ada,
Tertutup oleh tubuhku yang ada,”

Pesan ahli ibadah itu kepada Allah disampaikan Musa.
Setelah mendengar apa yang disampaikan Musa,
Allah pun berfirman kepada Musa :
”Wahai Musa,
Sampaikanlah kepada ummatmu itu,
Sekarang aku akan menempatkan ahli ibadah itu,
Paling tinggi segalanya di Sorga-Ku itu.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

18. Jasad Khalifah Abu Bakar dan ‘Umar Pernah Diusahakan Orang Untuk Dipindahkan dari Makam Mereka

Empat puluh orang dari ‘Aleppo (Syiria Utara) ekstrim Syi‘ah,
Pernah datang ke Madinah,
Akan memindahkan makam Abu Bakar ‘alaihissalam,
Dan ‘Umar bin Khatthab ‘alaihissalam,
Dari lokasi makam Rasullullah saw.,
Supaya tidak berkumpul dengan makam Rasullullah saw..

Mereka datang pada siang hari,
Menghadap wali kota dengan hadiah besar bukan kepalang,
Minta izin agar dapat masuk masjid pada malam hari,
Setelah jama‘ah sholat ‘Isya pada pulang,

Mereka dengan peralatan di waktu malam,
Masuk pintu Babussalam.
Tiba-tiba bumi antara pintu Babussalam,
Dengan mimbar Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam,
Retak dan menganga,
Serta menelan mereka habis segala.
(Lihat kitab Khulasatul Wafa).

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

17. Jasad Nabi saw. Pernah Hendak Dicuri dari Makamnya Untuk Dipindahkan ke Tempat Lain

Sudah berkali-kali orang hendak mencuri jasad Nabi,
Pada tahun 557 H (1163 tahun sesudah lahirnya Isa Al Masih Nabi).
Sultan Nuruddin Mahmud Zinky menguasai Mesir dan Syiria,
Terkenal orang sholih raja mulia.

Ia bermimpi bertemu dengan Nabi akhir zaman,
Sedang menudingkan tangan,
Ke arah dua orang berwajah Eropa,
Seraya bersabda mengenai itu orang Eropa:
”Wahai Mahmud, tolonglah aku,
Dua orang itu mengganggu aku.”

Ia bangun dan tertegun bangkit dari tempat tidur,
Lalu berwudhu’, sholat dan tidur.
Sesudah tertidur ia melihat seperti yang tadi,
Ia terbangun dan mengambil air wudhu’ lagi,
Sholat dan tidur lagi untuk ke tiga kalinya,
Ia melihat seperti yang pada pertama kalinya.

Tanpa menunggu pagi cemerlang,
Ia panggil menterinya Jamaluddin Al Musilly.
Setelah raja bercerita panjang,
Berkata Jamaluddin Al Musilly :
”Ini pasti terjadi sesuatu yang negatif di Madinah,
Sekarang juga kita harus ke Madinah.”

Malam itu juga Sultan dan Menteri Pengawalnya,
Bersama rombongan membawa harta amat banyaknya,
Dan uang berangkat ke Madinah.
Harta dan uang itu sangat banyaknya,
Untuk dibagikan kepada penduduk Madinah.

Sesudah tiba di Madinah langsung sholat di Raudhah,
Ziarah di makam Nabi di samping timur Raudhah.
Berkatalah menteri kepada Sultan :
”Dapatkah dipastikan tuan,
Dua orang itu kalau sekarang dilihat tuan ?”
“Ya, pasti,” jawab Sultan.

Karena itu menteri langsung berdiri di masjid Nabawi,
Mengumumkan agar semua orang datang ke masjid Nabawi.
Sultan akan membagikan hadiah dan sedekah,
Jangan sampai ada yang tidak mendapat sedekah.

Penduduk berdatangan memenuhi panggilan Sultan yang mulia,
Dicatat di depan Sultan yang mulia.
Sampai yang terakhir Sultan tidak melihat,
Orang yang terlihat,
Dalam mimpi Sultan,
Lantas bertanya Sultan :
”Masih adakah orang yang lain?”
Jawab yang hadir : ”Memang masih ada orang yang lain.”

”Datangkan mereka sekarang juga,” perintah Sultan.
Tiba-tiba terkejutlah Sultan,
Melihat dua orang persis yang ia lihat dalam mimpinya tadi,
Lalu bertanya : ”Darimana asal anda berdua ini ?”
”Kami berdua dari Marokko, beribadah haji,
Ingin mukim di dekat Nabi,
Satu tahun,” jawab mereka ini.

”Apakah saya dapat mempercayai keterangannya ?”
Desak Raja agar mereka mengaku sebenarnya.
Tetaplah mereka bersikeras pada keterangannya,
Tidak mengakui apa yang mereka kerjakan sebenarnya.

Sultan datang ke rumah sewaan mereka,
Masuk ke kamar tempat tidur mereka,
Di situ terdapat harta mereka,
Uang yang hampir jumlahnya tak terkira milik mereka,
Beberapa kitab termasuk Al Qur’an di atas meja mereka.

Ketika hampir selesai pemeriksaan di rumah itu,
Semua bagian di dalam kamar dan rumah itu,
Tiba-tiba Sultan menyingkap tutup lantai kamar itu,
Di bawahnya ada papan ternyata ada lubang gua di kamar itu.

Sultan pun memerintahkan salah satu pengikutnya,
Untuk masuk dan alangkah kaget pengikutnya,
Lubang itu mengarah ke bawah masjid Nabi.
Sudah menembus tembok masjid Nabi,
Hampir sampai ke tembok makam Nabi.

Dengan tangannya Sultan memukul ke dua mereka itu,
Menyuruh agar mengakui semua perbuatan mereka itu.
Pengakuan mereka berdua itu,
Ternyata dusta semua itu.

Mereka berdua dari Spanyol,
Atas perintah Liga Kristen Internasional Spanyol,
Datang ke Madinah menyamar sebagai jama‘ah haji dari Marokko.
Maksud kedatangan mereka dari Marokko,
Melaksanakan tugas mengambil jasad Nabi,
Untuk membawa ke Eropa jasad Nabi,
Dengan menggali dan membuang galian setiap malam ke Baqi,
Mereka optimis berhasil mengambil jasad baginda Nabi.

Setelah mengakui semua perbuatannya,
Mereka dipenggal lehernya akibat perbuatannya,
Di sebelah timur makam Nabi,
Disaksikan oleh semua penduduk Madinatan Nabi.

Karena diilhami peristiwa tadi,
Sultan memerintahkan memperkuat makam Nabi,
Dengan menggali keliling sekitarnya,
Sejauh kurang lebih 15 meter dalamnya,
Kemudian dicor atau dibeton dengan timah,
(Lihat kitab Fushul min Tarikhil Madinah).

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

16. Air Zam-zam

Air Zam-zam air mulia,
Satu-satunya air di dunia yang paling mulia.
Ia berasal dari kaki injakan malaikat Jibrail,
Yang memancar dari bawah tumit kaki Nabi Ismail.

Air zam-zam lebih banyak campuran mineralnya,
Daripada campuran mineral air biasa.
Begitulah kehebatan mineralnya,
Daripada air biasa.

Pernah Nabi Allah bersabda :
”Air zam-zam pengobat dahaga,
Air zam-zam penambah tenaga,
Air zam-zam obat penyakit,
Dapat mengobati segala macam penyakit.”

Air zam-zam juga menjadi oleh-oleh,
Bagi orang yang pulang haji.
Yang mula-mula menjadikan oleh-oleh,
Adalah Nabi Muhammad saw. ketika beliau pulang haji.

Air zam-zam tak pernah berkurang,
Sampai hari kiamat.
Inilah minuman orang,
Dan ia air yang penuh rahmat.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

15. Sa‘i

Sa‘i berjalan di Mas‘a,
Dari bukit Shafa ke bukit Marwah,
Dihitung satu kali.
Sa‘i berjalan di Mas‘a,
Ke bukit Shafa dari bukit Marwah,
Dihitung pula satu kali,
Begitulah berulang kali,
Sampai tujuh kali.

Dalam mengerjakan Sa‘i,
Kita berzikir dan berdo‘a berulang kali,
Tetapi lebih utama meminta rezeki,
Seperti Hajar meminta air (rezeki),
Ketimbang meminta hapus dosa.
Dalam tawaf pun kita berzikir dan berdo‘a,
Tetapi lebih utama meminta hapus dosa,
Ketimbang meminta rezeki sewaktu berdo‘a.
Demikianlah kiranya penempatan do‘a pada tawaf dan Sa‘i,
Yang dikerjakan berulang kali.

Pekerjaan Sa‘i,
Yang dikerjakan jama‘ah haji,
Meniru pekerjaan Hajar ibu Nabi Allah Ismail,
Ketika beliau kehabisan air.
Berlari-lari tujuh kali,
Antara Shafa dan Marwah mencari air,
Yang akhirnya terjadilah Zam-zam sebuah mata air.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

Rabu, 03 Maret 2010

14. Syarat-syarat Tawaf

Dari hadas besar kita harus suci,
Dari hadas kecil dan najis juga kita harus suci,
Menutup aurat ketika tawaf,
Mengelilingi Ka‘bah tujuh kali ketika tawaf.

Tawaf dimulai dari Hajarol Aswad,
Berputar kembali ke Hajarol Aswad,
Baru dihitung satu kali putar,
Setiap memulai Tawaf bacalah ”bismillahi wallahu akbar”,
Sambil beristilam ke Hajarol Aswad dengan telapak tangan,
Sambil mengecup tangan.

Tawaf mengkirikan Ka‘bah,
Dilaksanakan di sekeliling Ka‘bah.

Tidak boleh hati dipalingkan wahai kawan,
Dari tawaf kepada maksud-maksud lain,
Seperti mengejar kawan,
Menghindarkan diri dari orang lain,
Bergandengan dengan suami atau istri dan yang lain.

Bertawaf serupa dengan sholat menghadap Allah.
Hati harus kepada Allah.

Dari Ibnu Abbas Nabi saw. bersabda :
”Bertawaf di seputar Ka‘bah,
Diperbolehkan berbicara,
Tetapi serupa dengan sholat menghadap Ka‘bah.
Karena itu barang siapa berbicara,
Ketika tawaf baik-baiklah berbicara.”

Berbicara dalam tawaf sebaiknya jangan,
Kecuali kalau penting sangat boleh bercakapan.
Minum atau makan-makan sambil berjalan,
Tidak boleh tawaf dikerjakan,
Tetapi berhenti sambil minum tidak mengapa dikerjakan.

Kalau batal wudhu’,
Boleh lagi mengambil wudhu’.
Kalau datang sholat berjama‘ah,
Tawaf pun dihentikan jama‘ah,
Nanti tawaf disambung lagi oleh jama‘ah.

Kalau melanjutkan tawaf jangan salah menyambungnya.
Kalau ragu mengambil sambungannya,
Kembali ke pangkal atau mulai lagi dari Hajarol Aswad,
Yaitu dari lampu hijau Hajarol Aswad.

Sunat-sunat tawaf :
Menghadap Hajarol Aswad ketika memulai tawaf.
Pada pria bahu kiri ditutup dan bahu kanan dibuka ketika tawaf.
Bagi pria berlari - lari kecil tiga kali putaran pertama ketika tawaf,
Dan berjalan biasa pada empat kali putaran ke dua ketika tawaf.
Wanita tidak berlari-lari kecil ketika tawaf.
Mengusap rukun Yamani ketika tawaf,
Atau beristilam tanpa tangan dikecup ketika tawaf.
Sesudah tawaf,
Kerjakan sholat sunat tawaf.

Dimakruhkan sa‘at tawaf,
Meninggalkan salah satu sunnah-sunnah tawaf,
Tanpa halangan dibikin Allah.
Dimakruhkan berbicara selain dzikir kepada Allah.
Buang air besar dan kecil ditahan-tahan,
Mengeramkan jari-jari, minum dan makan.
Karena semua itu bertentangan,
Dengan makna khusuk dan menghinakan,
Pribadi di hadapan Allah sa‘at tawaf dikerjakan.

Apabila muncul satu keperluan ketika melaksanakan tawafnya,
Seperti sakit atau menolong kawannya,
Penuhilah, kemudian sempurnakan tawafnya.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

13. WanitaTidak Disunatkan Berwangi-wangian dan Bersolek ke Masjidil Haram, Masjid Nabawi atau Masjid lainnya dan juga ke Pasar

Banyak wanita tak mengerti,
Mengenai pemakaian wangi-wangian.
Kemana saja mereka pergi,
Selalu memakai wangi-wangian.

Padahal wanita dibolehkan memakai wangi-wangian,
Kalau wanita yang menciumnya.
Wanita diharamkan memakai wangi-wangian,
Kalau timbul syahwat pria karena menciumnya.

Tidak disunatkan bagi wanita di Makkah dan Madinah,
Memakai wangi-wangian di luar ihram,
Baik ke Masjid Nabawi di Madinah,
Mau pun ke Masjidil Haram,
Dan juga ke pasar, tetapi di rumah,
Dibolehkan kalau ada suami di rumah.

”Kalau ke masjid biasa pergi tetap juga haram,”
Seperti juga ke Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
Tetapi segolongan ulama menafsirkan melihat situasi,
Jangan terlalu wangi.
Kalau tidak terjadi fitnah jadi sunat,
Kalau terjadi fitnah jatuh pada haram tidak lagi sunat.

Demikianlah wahai kaum wanita,
Ada batasnya memakai wangi-wangian,
Tidak seperti kaum pria,
Boleh sebebasnya memakai wangi-wangian.
Karena wanita berwangi-wangian,
Mudah membangkitkan syahwat pria.

Sekali pun di luar ihram tidak perduli dengan aurat,
Tawaf dengan bersolek bau wewangian dikenakan,
Tidak perduli dengan hijab aurat,
Kelihatan aurat sama sekali, tidak dibenarkan.

Tidak boleh dinampakkan,
Hal-hal yang menggoda pria oleh wanita.
Aurat yang tidak layak dinampakkan,
Adalah wanita.

Karenanya wajib bagi wanita,
Yang pria bercampur baur dengan wanita,
Tidak menampak-nampakkan kecantikannya,
Ketika tawaf atau lainnya.

Wanita adalah aurat yang harus tertutup rapi,
Kaum pria dapat tergoda sekali.
Hiasan wanita yang paling tampak adalah wajahnya,
Selain kepada mahram tidak boleh diperlihatkan wajahnya.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

12. Hembusan Angin Sorga di Hijir Ismail

Bagi yang beruntung jama‘ah tawaf,
Dapat merasakan hembusan angin sorga,
Sewaktu melakukan tawaf,
Melewati Hijir Ismail tempat makbul do‘a.

Nabi Ismail a.s. suatu ketika,
Menyampaikan keluhan kepada Allah,
Tentang panasnya Makkah.
Allah menurunkan wahyu seketika :
”Sekarang di Hijirmu,
Aku buka salah satu pintu sorga-Ku di Hijirmu,
Dari pintu itu ke luar hawa dingin,
Sampai hari kiamat terasa dingin.”

Sebagaimana di dinding Multazam,
Jama ‘ah berebutan,
Karena diyakini semua do‘a dipanjatkan di Multazam,
Kepada Allah, di tempat ini akan mustajab.
Di Hijir Ismail pun jama ‘ah berebutan,
Untuk sholat sunat Mutlak karena juga tempat do‘a mustajab.

Kepada Abu Hurairah bersabda Nabi saw. dikatakan :
”Di pintu masuk Hijir Ismail itu,
Ada malaikat yang selalu mengatakan,
Kepada setiap orang yang sholat dua raka‘at di Hijir Ismail itu :
Kau telah diampuni dosa-dosamu,
Mulailah dengan amalan-amalan barumu !

Begitu pula di pintu ke luar,
Kepada setiap orang yang ke luar,
Ada malaikat yang selalu berkata :
Kalau kau ummat Muhammad,
Kau telah menjadi orang yang taqwa,
Karena kau telah mendapatkan rahmat.”

Sholat di Hijir Ismail,
Bukan sholat sunat tawaf.
Sholat di Hijir Ismail,
Adalah ”sholat sunat Mutlak”
Tak ada kaitannya dengan tawaf.

Pada roka‘at pertama,
Setelah membaca surat Al Fatihah,
Membaca surat Al Kafirun (ayat pertama).
Pada roka‘at ke dua,
Setelah membaca surat Al Fatihah,
Membaca surat Al Ikhlas (ayat ke dua),
Kemudian berdo‘a sesudah salam roka‘at ke dua.

Sholat sunat Mutlak di Hijir Ismail,
Dapat dilakukan kapan saja.
Jangan ditunggu kesempatan terakhir,
Lakukan bila mampu setelah tawaf kapan saja.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

11. Hajarol Aswad Pernah Dirampok dan Diambil dari Tempatnya

Ketika musim haji tahun 317 Hijriah,
Sa‘at itu dunia Islam sangat lemahnya.
Abu Thahir Al Qurmuthi dari Persia,
Menggempur Ka‘bah dengan hebatnya.

Dengan serdadunya tujuh ratus orang,
Bersenjata perang,
Membongkar Ka‘bah mengambil Hajarol Aswad,
Dengan paksa dan selamat,
Untuk dibawa ke Persia tanah airnya,
Demikianlah cerita akhirnya.

Setelah dua puluh dua tahun (339 Hijriah),
Batu itu dikembalikan ke Ka‘bah,
Oleh Khalifah Abbasysyiah,
Al Muti‘ Lillah penguasa Ka‘bah,
Setelah ditebus dengan uang dinar,
Tiga puluh ribu dinar.

Begitulah jahatnya Abu Thahir Al-Qurmuthi,
Sampai dua puluh dua tahun Rumah Suci,
Tidak mempunyai Hajarol Aswad,
Sebagai tanda tempat memulai tawaf.

Abdullah bin Akim suruhan pemimpin,
Utusan khalifah Al Muti‘ Lillah,
Menerima batu dari pemimpin,
Suku Qurmuth laknatullah.
Dimasukkan ke dalam air,
Lalu tenggelam di dalam air.

Batu diangkat dan dibakar,
Batu pecah ketika dibakar.
Ia menolak itu batu,
Dan dinyatakan itu palsu.

Batu ke dua yang dihiasi sutra,
Dilumuri minyak wangi,
Dibungkus dengan kain sutra,
Yang sangat cantik dan wangi.

Abdullah tetap melakukan,
Seperti yang pertama,
Percobaan yang menentukan,
Ternyata palsu belaka.

Licik betul Abu Thahir Al-Qurmuthi,
Perampok di Tanah Suci,
Padahal sudah berjanji ditebus dengan uang dinar,
Tiga puluh ribu dinar.

Abdullah tidak putus asa,
Ia masih tetap berusaha,
Abdullah meminta batu yang asli juga,
Pemimpin suku Qurmuth memberikan juga,
Abdullah memperlakukan seperti yang tadi juga.

Tahu-tahu batu itu tidak tenggelam di kolam,
Batu terapung di atas air kolam,
Dibakar tidak pula panas,
Padahal batu dibakar biasanya panas.

Dengan puas Abdullah berkata,
”Nah, inilah dia batu kita,” demikian ia berkata,
Pemimpin Qurmuth itu bertanya,
”Darimana anda tahu tandanya ?”

Abdullah dengan jawabnya :
”Rasulullah saw. dengan sabdanya :
Hajarol Aswad sebuah permata,
Dari sorga semata.

Ia adalah tangan Allah di ardhi,
Demi Allah pada hari kiamat nanti,
Allah akan membangkitkan Hajarol Aswad nanti,
Dan dapat melihat nanti,
Dengan diberi dua buah mata,
Dan mulut yang dapat berkata.”

Sabda Baginda Nabi :
”Hajarol Aswad akan menjadi saksi,
Terhadap siapa saja beristilam padanya,
Atau mencium padanya,
Di dalam air tidak akan tenggelam ia,
Di dalam api pun tidak akan panas ia.”

Tidak mungkin Hajarol Aswad batu biasa,
Karena Ka‘bah bukan rumah biasa,
Wajar didatangkan Allah,
Dari alam malakut Allah.

Tidak mungkin para Nabi,
Dan para wali Allah menciumnya,
Kalau Hajarol Aswad berasal dari ardhi,
Apa lagi Rasulullah pun ikut menciumnya.

Mereka pasti tahu,
Bahwa itu batu,
Memiliki keistimewaan,
Dan keluarbiasaan.

Pemimpin Qurmuth laknatullah,
Diturunkan penyakit oleh Allah,
Sampai bertahun-tahun kesedihannya,
Akhirnya semua persendiannya,
Saling berlepasan yang sangat menyakitkan,
Semacam penyakit lepra yang mematikan.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

10. Keistimewaan Rukun Yamani

Pada setiap kali sampai di rukun Yamani,
Ucapkanlah : ”Bismillahi Allahu Akbar,”
Sambil mengusap rukun Yamani.
(Bila tidak mungkin) ucapkan : ”Bismillahi Allahu Akbar,”
Sambil beristilam mengangkat tangan,
Tanpa dikecup tangan.

Rukun Yamani,
Tempat maqbul do‘a bagi insani,

Ibnu Majah berkata :
” Rasulullah saw. bersabda :
Pada rukun Yamani diwakilkan di sana,
Sebanyak 70 malaikat.
Barang siapa mengucapkan do‘a di sana,
Diucapkan ”Amin” oleh para malaikat,

Demikian pula Ibnu Abbas rodhiallahu ‘anhu itu,
Meriwayatkan pada rukun Yamani itu,
Terdapat satu orang malaikat mengucapkan ”Amin” di situ.”

Ibnu Mas‘ud r.a. berkata :
”Rasulullah saw. pernah bersabda :
Setiap kali aku sampai pada rukun Yamani itu,
Aku selalu bertemu dengan Jibril a.s. di situ.”

Atha’ juga berkata :
”Rasulullah saw. disapa :
Engkau banyak sekali,
Memegang rukun Yamani.
Beliau bersabda :
Setiap kali aku mendatanginya,
Pasti kutemui Jibril a.s. berdiri di sana,
Memohonkan ampunan bagi orang yang memeganginya."

Pada rukun Yamani,
Banyak malaikat mengaminkan do‘a.
Bertawaflah sesudah Subuh di pagi hari,
Disitulah tawaf afdhol yang lebih maqbul do‘a.

Di Hajarol Aswad pun seperti di rukun Yamani,
Banyak malaikat mengaminkan do‘a.
Bertawaflah sesudah ‘Ashar di sore hari,
Di sanalah tawaf afdhol yang lebih maqbul do‘a

Tawaf di Baitullah diberi 60 rahmat oleh Allah,
Sholat di Baitullah diberi 40 rahmat oleh Allah,
Menonton orang tawaf mengelilingi Ka‘bah Allah,
Diberi 20 rahmat oleh Allah.
Karena itu perbanyaklah tawaf di Baitullah,
Agar lebih banyak mendapat rahmat Allah.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

9. Keistimewaan Rukun Hajarol Aswad

Hajarol Aswad menjadi saksi,
Bagi orang yang menciumnya,
Atau melambaikan tangan sekali,
Lalu tangan diciumnya,
Ke dua-duanya sama pahalanya.
Sekali pun dengan istilam padanya.

Karena itu jangan paksakan diri mencium langsung,
Kalau dapat dicium langsung,
Tentu lebih baik dicium langsung.

Rukun Hajarol Aswad,
Dipandang rukun penting oleh Allah,
Lebih dimuliakan di sisi Allah,
Para jama‘ah haji biasanya mencium Hajarol Aswad,
Dan mengusap Hajarol Aswad.
Karena memiliki nilai istimewa dari bagian Ka‘bah.

Bersabda baginda Nabi :
”Setiap Hajarol Aswad saya datangi,
Jibril berdiri di sisi sudutnya,
Meminta ampunkan setiap orang yang mengecupnya.”

Ali bin Abi Thalib meriwayatkan Rasulullah saw.,
Bersabda kepada Abu Hurairah rodhiallahu ‘anhu itu :
”Wahai Abu Hurairah pada rukun Hajarol Aswad itu,
Terdapat 70 malaikat di situ, demikian sabda Rasulullah saw.,
Tengah memohonkan ampunan kepada Tuhan mereka,
Untuk orang muslim dan mukmin dengan tangan mereka,
Seraya rukuk, sujud dan bertawaf mereka.”

Demikian pula Ibnu Abbas r.a. berkata :
”Rasulullah saw. bersabda :
Pada rukun Hajarol Aswad itu,
Terdapat satu orang malaikat di situ,
Sejak tegaknya dunia selalu ”Amin” diucapkan malaikat itu.”

Amr bin Syu‘aib,
Meriwayatkan dari ayah Syu‘aib,
Dari kakeknya Abdullah bin Amr kakek Syu‘aib :
”Barang siapa menyempurnakan wudhu’nya,
Mendatangi rukun Hajarol Aswad hendak menyintuhnya,
Ia telah masuk ke dalam rahmat Allah seluruhnya.

Apabila telah menyintuh atau merabanya,
dan mengucapkannya :
Bismillahi wallahu akbar. Asyhadu alla Ilaha illallahu,
Wahdahu la syarikalah,
Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa Rosuluhu.
Maka ia pun telah dilumuri rahmat Allah.

Ketika ia bertawaf dengan satu langkah kakinya,
Allah mencatat 70 ribu kebajikan baginya,
Dan menghapus 70 ribu keburukan darinya,
Serta meninggikan 70 ribu derjatnya,
Memberikan syafa‘at untuk 70 orang anggota kerabatnya.

Jika ia mendatangi makam Ibrahim,
Dan sholat dua raka‘at di makam Ibrahim,
Dengan berdasarkan iman dan mengharapkan pahala,
Allah telah mencatatnya pahala,
Sebagaimana ia memerdekakan,
Empat belas orang budak belian yang belum dimerdekakan,
Dan ia dima‘afkan dari kesalahan,
Sebagaimana ia oleh Ibundanya dilahirkan tanpa kesalahan.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

Senin, 01 Maret 2010

8. Ka‘bah dan Hajarol Aswad

Ka‘bah bukan Baitul Haram bukan pula Baitullah.
Ini berdasarkan firman Allah :
”Dan (ingatlah),
Ketika Ibrahim meninggikan (membina),
Dasar-dasar Baitullah………” 41)
Ka‘bah merupakan tanda (bina),
Bahwa (di bawahnya) terletak Baitullah,
Atau Baitul Haram atau Rumah Allah.
Orang berkeyakinan Baitullah,
Atau Baitul Haram,
Adalah Ka‘bah, ini salah, wahai hamba Allah.
Baitul Haram atau Baitullah atau Rumah Allah,
Ialah tempat Ka‘bah didirikan,
Baitul Haram itu sendirilah oleh Ibrahim a.s.ditinggikan. 42)

Menurut sebagian riwayat,
Setelah Adam a.s. di sorga melanggar perintah larangan itu,
Allah memanggil malaikat,
Yang menerima perintah larangan itu,
Firman Allah : ”Mengapa perintah larangan itu,
Tidak kau sampaikan kepada Adam a.s. dan Hawa itu ?”

Kata malaikat penyampai larangan itu :
”Tuhan, sudah kusampaikan larangan itu,
Kepada Adam a.s. dan Hawa,
Seperti yang Engkau perintahkan kepada saya.”

Malaikat itu dipandang Allah,
Berobahlah ia menjadi batu putih,
Ketika Adam a.s. turun ke bumi Allah,
Diambilnyalah itu batu putih,
Dijepitkan di ketiak kanan dan selalu dibawanya,
Karena menangis batu putih itu dibasahi air matanya.

Lama kelamaan menjadi hitam warnanya,
Akibat dosa manusia sangat banyaknya.
Itulah yang dinamakan Hajarol Aswad menurut ceritanya,
(Batu hitam) yang terletak di sudut Ka‘bah,
Sebagai pangkal mula mengawali tawaf di Ka‘bah.

Abdullah bin Amir bin ‘Ash r.a. berkata :
”Aku bersaksi kepada Allah,
Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda ,
Hajarol Aswad dan Makam Ibrahim adalah Yakut sorga Allah,
Yang telah dihapus cahayanya oleh Allah.
Seandainya hal itu tidak terjadi,
Niscaya cahayanya timur dan barat akan diterangi.” 43)

Ibnu Abbas mengatakan :
”Di bumi ini tidak ada yang berasal dari sorga,
Selain Hajarol Aswad dan Makam Ibrahim ia katakan.
Ke duanya permata berasal dari sorga.
Seandai ke duanya,
Tidak tersentuh oleh kaum musyrik laknat Ilahi,
Akan disembuhkan Allah orang yang menyentuh ke duanya,
Bagi setiap orang sakit hamba Ilahi.” 44)

Diceritakan dari Atha’ bin Sayib,
Dari Atha’ anak Sayib,
Bahwa Ubaid bin Umair,
Ubaid anak Umair,
Berkata kepada Ibnu Umar,
Anak Khalifah Umar,
”Aku melihat engkau menyentuh dua rukun ini,
(Hajarol Aswad dan Makam Ibrahim) ini.”

Lalu Ibnu Umar berkata :
”Rasulullah saw. bersabda :
menyentuh ke dua-duanya,
Dapat terhapus dosa-dosa oleh ke duanya.” 45)

Karena itu kalau anda bertawaf,
Sentuhlah maqam Ibrahim dan Hajarol Aswad,
Karena ke duanya dapat memberikan manfa‘at.

Hajarol Aswad pernah terkubur pasir,
Diketemukan kembali oleh Ismail,
Ketika ia berusaha mendapatkan kembali,
Penutup dinding Ka‘bah yang kurang sedikit lagi.

Batu yang ditemukan inilah sepertinya,
Sedang dicari Ibrahim a.s. yang serta-merta,
Sangat gembira dan tak henti-hentinya,
Menciumi batu tersebut yang serta-merta,
Sudah tiba dekat Ka‘bah,
Batu itu tidak segera diletakkan di tempatnya,
Ibrahim menggotong batu itu sambil memutari Ka‘bah,
Bersama Ismail kemudian baru diletakkan di tempatnya.

Hajarol Aswad permata sorga,
Ibrahim dan Ismail menciumi dan mentawafkannya,
Karena merasa gembira mendapatkannya,
Maqam Ibrahim pun juga permata sorga.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

41). Q.S. Al Baqarah : 127
42). Lihat : Rahasia Haji Mabrur, Prof. Dr. M. Mutawalli Asy Sya‘rawi, hal. 38
43). Lihat : Keutamaan Kota Makkah, Atiq bin Ghaits al Biladi, hal. 55
44). Lihat : Keutamaan Kota Makkah, Atiq bin Ghaits al Biladi, hal. 65
45). Lihat : Keutamaan Kota Makkah, Atiq bin Ghaits al Biladi, hal. 63

7. Keluarga Allah

”Penduduk Makkah keluarga Allah,”
Begitu sabda Nabi saw. yang menerima Al Qur’an dari Allah.

Dalam buku Akhbar Makkah,
Karya Al Azraqy disebutkan Ibnu Abi Mulaikah,
”Bersabda Nabi saw. : “Sungguh aku melihat Asid di sorga,
Darimana serta bagaimana Asid memasuki sorga?”

Ditunjukkan kepada beliau Attab putra Asid,
Lalu bersabda kedengarannya :
”Ini dia yang kulihat panggillah Attab bin Asid !”
Sebagai wakil beliau atas kota Makkah sekitarnya,
Rasulullah menugaskan Attab bin Asid.

Rasulullah saw. bersabda :
”Tahukah atas siapa aku menugaskan anda ?
Atas keluarga Allah Ta‘ala aku menugaskan anda,
Kepada mereka bersikap baiklah anda.”
Beliau mengucapkan itu sebanyak tiga kali,
Kepada Attab bin Asid hamba Ilahi.

Wahab bin Munabbih dengan katanya :
”Allah Ta‘ala dengan firman-Nya :
Barang siapa melindungi penduduknya,
Ia berhak mendapatkan perlindungan-Ku.
Barang siapa merusak penduduknya,
Berarti ia telah merusak tanggungan-Ku.

Setiap Raja memiliki wilayah teritorial,
Aku adalah Raja yang memiliki wilayah teritorial,
Lembah Makkah wilayah teritorial-Ku,
Aku berkuasa di atas teritorial-Ku.

Aku Allah,
Pemilik Makkah,
Penduduknya pilihan-Ku,
Tetangga rumah-Ku.
Penghuni dan pengunjungnya tamu-Ku,
Menjadi tanggungan-Ku,
Mendapat perlindungan-Ku.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

6. Kelahiran Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad Rasulullah shollollahu ‘alaihi wa sallam,
Pembawa rahmat semesta alam,
Asyhadu alla ilaha illallah,
Wa asyhadu anna Muhammadarrosulullah,
Lahir di kota Makkah,
Hari Senin 12 Rabi‘ul Awal.
Bertepatan pula tahun Gajah,
Nabi dan rasul terakhir tetapi juga paling awal.

Pada hari kelahiran Nabi,
Timbullah tujuh mukjizat Nabi.

Mukjizat pertama biasanya wanita kalau mengandung,
Merasakan susah payah ketika mengandung.
Ibunda Rasulullah tidak merasa sakit selama mengandung.

Mukjizat ke dua biasanya wanita merasa sakit,
Kalau bukan Ibunda Rasulullah,
Akan partus merasai sakit.
Itu tidak dirasakan oleh Ibunda Rasulullah,
Walau pun hanya sedikit sakit.

Setelah Rasul Allah dipisahkan dari Ibunda oleh Tuhannya,
Sesudah dilahirkan itu,
Beliau langsung sujud kehadirat Tuhannya,
Seraya mengatakan : Ummatku ! ummatku itu !

Orang biasa lahir tanpa dikhitan,
Rasulullah lahir dalam keadaan sudah dikhitan.
Setan-setan dilarang naik ke langit,
Ketika Rasul dilahirkan dikerumuni malaikat.
Sebelumnya dapat naik turun ke langit,
Mendengarkan percakapan malaikat.

Ketika Ibunda Nabi melahirkan dirinya,
Ia disambut malaikat bumi dan malaikat langit.
Memancar cahaya dari dirinya,
Hingga mencuat ke langit.
Semua malaikat di bumi dan di langit,
Saling memberi selamat satu dengan lain untuk dirinya.


Di dalam Taurat sudah dikabarkan,
Kepada Musa tentang Muhammad dilahirkan,
Bintang tetap bila dari tempatnya sudah digerakkan,
Menandakan Rasulullah sudah dilahirkan.

Orang Yahudi semua tahu itu,
Rasul yang diberitahukan Allah itu,
Telah lahir ke dunia di waktu itu,
Tetapi mereka rahasiakan juga,
Karena kedengkian mereka juga.

Ketika Rasulullah saw. lahir ke permukaan ardhi,
Pohon korma kering dan layu menjadi segar kembali,
Berdaun dan berbuah sama sekali.

Melihat itu orang-orang Nasrani,
Mengetahui yang dijanjikan telah lahir Rasul Ilahi,
Tetapi dirahasiakan mereka,
Karena kedengkian mereka.

Di dalam Zabur pun dikatakan Allah,
Mata air kering yang terkenal itu airnya dilimpahkan Allah,
Tandanya Rasul yang dijanjikan telah dikirimkan Allah.
Tetapi karena kedengkian mereka,
Berita itu dirahasiakan mereka.

Halimatussa‘diyah Ibu susu Rasulullah,
Sebelum ia menyusukan Rasulullah,
Salah satu susunya tidak mengeluarkan air susu.
Tatkala mulut Rasulullah di letakkan pada susu,
Spontan ke luar memancar air susu.

Ketika Rasul Allah lahir ke dunia Allah Ta‘ala,
Dari sudut-sudut Ka‘bah tanpa rupa kedengaran suara :
Dari sudut pertama kedengaran suara,
”Telah didatangkan Allah Ta‘ala,
Seorang Nabi,
Kebatilan tidak akan kembali.”

Dari sudut ke dua terdengar perkataan :
”Telah datang seorang Rasul dari kaummu,
Berat terasa olehnya penderitaan,
Menginginkan keamanan dan keselamatan bagi kaummu,
Sangat mengasihi orang beriman yang dilanda penderitaan.”

Dari sudut ke tiga terdengar suara mengatakan :
”Telah datang kepadamu Nabi akhir zaman menceritakan,
Dan kitab Al Qur’an yang menyatakan.”

Dari sudut ke empat terdengar suara mendatangkan gembira :
”Hai Nabi sesungguhnya Kami,
Menjadikan engkau pembawa kabar gembira,
Mengutusmu untuk menjadi saksi Kami,
Pemberi peringatan kepada insani,
Untuk menjadi penyeru di muka bumi Ilahi,
Kepada agama Allah dengan izin Ilahi,
Untuk menjadi cahaya yang menerangi bagi insani.”

Diriwayatkan Abdul Muthalib dengan katanya :
”Tatkala aku sedang berada di Ka‘bah,
Yang banyak berhalanya,
Tiba-tiba berhala-berhala itu sujud karena Allah,
Setelah berjatuhan dari tempat berhalanya.

Aku dengar suara dari dinding Ka‘bah mengatakan :
Telah lahir Nabi pilihan insan teladan,
Yang akan membinasakan,
Orang-orang kafir dan akan menyucikan aku ini,
Dari berhala-berhala ini.
Dan akan memerintahkan hamba Ilahi,
Kepada penyembahan Ilahi,
Maha Raja Yang Mengetahui Seluruh Alam Ilahi.”

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

5. Keistimewaan Batu Maqam Ibrahim

Batu maqam Ibrahim,
Bukanlah berarti batu kuburan Nabi Ibrahim.
Ia adalah batu tempat berdiri Nabi Ibrahim,
Sewaktu membangun Ka‘bah,
Atas perintah Allah.

Selama Ibrahim membangun Ka‘bah,
Batu maqam Ibrahimlah yang mengelilingi Ka‘bah,
Sehingga pekerjaan mendinding Ka‘bah,
Selamanya berada di depan tempat berdirinya,
Sampai selesai cukup tingginya.

Setelah rampung pembangunan Ka‘bah,
Allah menyuruh Ibrahim,
Mengumumkan kepada manusia,
Bahwa Ka‘bah,
Sudah selesai dibangun Ibrahim,
Agar datang manusia,
Melaksanakan ibadah haji di Ka‘bah.

Ketika Ibrahim hendak mengumumkan ke sekitarnya,
Naiklah batu maqam itu dengan tingginya,
Sampai lebih tinggi dari puncak gunung di sekitarnya,
Ibrahim a.s. tegak di atas batu tempat berdirinya.

Ibrahim a.s. pun berseru atas nama Allah :
”Wahai ummat manusia,
Penuhilah panggilan Allah !”
Seruan itu didengar manusia :
”Labbaik,
Allahumma Labbaik ! ”

Panggilan Ibrahim a.s. itu,
Didengar semua orang yang hidup,
Baik yang hidup di kala itu,
Mau pun yang belum hidup,
Karena disampaikan Allah,
Kepada mereka hamba Allah.

Kalau ia menjawab satu kali,
”Labbaik,
Allahumma Labbaik ! ”
Nanti akan naik hajilah ia satu kali,
Dalam hidupnya.
Kalau ia menjawab berkali-kali,
Berkali-kali pulalah ia akan naik haji,
Dalam hidupnya.

Banyak orang berkecukupan,
Kalau ia disuruh naik haji,
Karena sudah berkecukupan,
Ia katakan belum ada panggilan Ilahi,
Padahal jauh sebelum lahir panggilan sudah diserukan.

Siapa yang tidak menjawab waktu itu,
Ia tidak akan melaksanakan ibadah haji,
Selama hidupnya.
Siapa yang menjawab waktu itu,
Ia akan melakukan ibadah haji,
Sewaktu hidupnya.

Setelah Ibrahim a.s. mengumumkan di tempat berdirinya,
Ia pun turun seperti lift dengan batu tempat berdirinya,

Baik maqam Ibrahim Nabiullah,
Mau pun batu Hajarol Aswad,
Mendapat jaminan dari Allah,
Tidak akan disembah manusia laknat,
Padahal batu-batu lain disembah manusia laknat.

Batu Hajarol Aswad dari sorga,
Batu maqam Ibrahim pun dari sorga,
Diturunkan Allah,
Lewat Jibril malaikat Allah.

Allah yang punya sorga,
Allah pula yang punya Hajarol Aswad.
Mendekati hari kiamat Allah akan menarik ke sorga,
Maqam Ibrahim dan Hajarol Aswad.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.