Selasa, 26 Januari 2010

1. Hubungan Manusia Beriman Dengan Baitullah Tak Pernah Terputus

Berkata Sayyidina Ali :
”Mulanya air menjadi ardhi. 1)
Allah mengutus angin meniup bumi,
Karena itu muncul buih di permukaan bumi,
Yang terbagi menjadi empat firqah:
Dari firqah pertama dijadikan Allah Makkah,
Dari firqah ke dua dijadikan Allah Madinah,
Dari firqah ke tiga dijadikan Baitul Muqaddis oleh Allah,
Dari firqah ke empat dijadikan Kufah 2) oleh Allah.

Makkah disebut juga Induk Negeri,
Tempat bagian tertua di bumi.
Dari sana muncul bagian-bagian bumi,
Hingga sekarang menjadi banyak negeri.

Allah mendirikan Baitullah rumah tertua,
Di atas bumi paling tua.
Di sana pula terdapat manusia paling tua,
Yang berasal dari tanah paling tua.”

Menurut riwayat Jasad Adam berasal dari tanah Ka‘bah,
Tanah itu diambil dari dalam Ka‘bah,
Atau dari dalam rumah Allah,
Diambil Izroil atas perintah Allah.
Tanah menolak dijadikan jasad Adam Nabiullah,
Karena keturunannya bakal merusak di bumi Allah.

Kalau keberadaan bumi dan insani,
Paling awal di kawasan Makkah,
Tepatlah kalau Allah mengajak insani,
Mengunjungi Baitullah di Makkah.

Hubungan manusia beriman dengan Ka‘bah ada saja,
Tidak pernah terputus begitu saja.
Setiap sa‘at dimana saja,
Selalu menghadapkan wajahnya ke arah sana saja.

Bila azan, sholat, berdo‘a, hendak tidur, menghadap Ka‘bah,
Mayat dalam kubur dihadapkan ke arah Ka‘bah,
Titik hadap manusia beriman adalah Ka‘bah.
Kita diajak menyatu dengan tanah asal kejadian Adam Nabiullah,
Yakni tanah Baitullah atau tanah Rumah Allah,
Pertemuan itulah disimbolkan dengan haji di Baitullah.
H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.
1). ardhi = bumi
2). Kufah (di Iraq)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar