Rabu, 03 Maret 2010

11. Hajarol Aswad Pernah Dirampok dan Diambil dari Tempatnya

Ketika musim haji tahun 317 Hijriah,
Sa‘at itu dunia Islam sangat lemahnya.
Abu Thahir Al Qurmuthi dari Persia,
Menggempur Ka‘bah dengan hebatnya.

Dengan serdadunya tujuh ratus orang,
Bersenjata perang,
Membongkar Ka‘bah mengambil Hajarol Aswad,
Dengan paksa dan selamat,
Untuk dibawa ke Persia tanah airnya,
Demikianlah cerita akhirnya.

Setelah dua puluh dua tahun (339 Hijriah),
Batu itu dikembalikan ke Ka‘bah,
Oleh Khalifah Abbasysyiah,
Al Muti‘ Lillah penguasa Ka‘bah,
Setelah ditebus dengan uang dinar,
Tiga puluh ribu dinar.

Begitulah jahatnya Abu Thahir Al-Qurmuthi,
Sampai dua puluh dua tahun Rumah Suci,
Tidak mempunyai Hajarol Aswad,
Sebagai tanda tempat memulai tawaf.

Abdullah bin Akim suruhan pemimpin,
Utusan khalifah Al Muti‘ Lillah,
Menerima batu dari pemimpin,
Suku Qurmuth laknatullah.
Dimasukkan ke dalam air,
Lalu tenggelam di dalam air.

Batu diangkat dan dibakar,
Batu pecah ketika dibakar.
Ia menolak itu batu,
Dan dinyatakan itu palsu.

Batu ke dua yang dihiasi sutra,
Dilumuri minyak wangi,
Dibungkus dengan kain sutra,
Yang sangat cantik dan wangi.

Abdullah tetap melakukan,
Seperti yang pertama,
Percobaan yang menentukan,
Ternyata palsu belaka.

Licik betul Abu Thahir Al-Qurmuthi,
Perampok di Tanah Suci,
Padahal sudah berjanji ditebus dengan uang dinar,
Tiga puluh ribu dinar.

Abdullah tidak putus asa,
Ia masih tetap berusaha,
Abdullah meminta batu yang asli juga,
Pemimpin suku Qurmuth memberikan juga,
Abdullah memperlakukan seperti yang tadi juga.

Tahu-tahu batu itu tidak tenggelam di kolam,
Batu terapung di atas air kolam,
Dibakar tidak pula panas,
Padahal batu dibakar biasanya panas.

Dengan puas Abdullah berkata,
”Nah, inilah dia batu kita,” demikian ia berkata,
Pemimpin Qurmuth itu bertanya,
”Darimana anda tahu tandanya ?”

Abdullah dengan jawabnya :
”Rasulullah saw. dengan sabdanya :
Hajarol Aswad sebuah permata,
Dari sorga semata.

Ia adalah tangan Allah di ardhi,
Demi Allah pada hari kiamat nanti,
Allah akan membangkitkan Hajarol Aswad nanti,
Dan dapat melihat nanti,
Dengan diberi dua buah mata,
Dan mulut yang dapat berkata.”

Sabda Baginda Nabi :
”Hajarol Aswad akan menjadi saksi,
Terhadap siapa saja beristilam padanya,
Atau mencium padanya,
Di dalam air tidak akan tenggelam ia,
Di dalam api pun tidak akan panas ia.”

Tidak mungkin Hajarol Aswad batu biasa,
Karena Ka‘bah bukan rumah biasa,
Wajar didatangkan Allah,
Dari alam malakut Allah.

Tidak mungkin para Nabi,
Dan para wali Allah menciumnya,
Kalau Hajarol Aswad berasal dari ardhi,
Apa lagi Rasulullah pun ikut menciumnya.

Mereka pasti tahu,
Bahwa itu batu,
Memiliki keistimewaan,
Dan keluarbiasaan.

Pemimpin Qurmuth laknatullah,
Diturunkan penyakit oleh Allah,
Sampai bertahun-tahun kesedihannya,
Akhirnya semua persendiannya,
Saling berlepasan yang sangat menyakitkan,
Semacam penyakit lepra yang mematikan.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar