Senin, 01 Maret 2010

8. Ka‘bah dan Hajarol Aswad

Ka‘bah bukan Baitul Haram bukan pula Baitullah.
Ini berdasarkan firman Allah :
”Dan (ingatlah),
Ketika Ibrahim meninggikan (membina),
Dasar-dasar Baitullah………” 41)
Ka‘bah merupakan tanda (bina),
Bahwa (di bawahnya) terletak Baitullah,
Atau Baitul Haram atau Rumah Allah.
Orang berkeyakinan Baitullah,
Atau Baitul Haram,
Adalah Ka‘bah, ini salah, wahai hamba Allah.
Baitul Haram atau Baitullah atau Rumah Allah,
Ialah tempat Ka‘bah didirikan,
Baitul Haram itu sendirilah oleh Ibrahim a.s.ditinggikan. 42)

Menurut sebagian riwayat,
Setelah Adam a.s. di sorga melanggar perintah larangan itu,
Allah memanggil malaikat,
Yang menerima perintah larangan itu,
Firman Allah : ”Mengapa perintah larangan itu,
Tidak kau sampaikan kepada Adam a.s. dan Hawa itu ?”

Kata malaikat penyampai larangan itu :
”Tuhan, sudah kusampaikan larangan itu,
Kepada Adam a.s. dan Hawa,
Seperti yang Engkau perintahkan kepada saya.”

Malaikat itu dipandang Allah,
Berobahlah ia menjadi batu putih,
Ketika Adam a.s. turun ke bumi Allah,
Diambilnyalah itu batu putih,
Dijepitkan di ketiak kanan dan selalu dibawanya,
Karena menangis batu putih itu dibasahi air matanya.

Lama kelamaan menjadi hitam warnanya,
Akibat dosa manusia sangat banyaknya.
Itulah yang dinamakan Hajarol Aswad menurut ceritanya,
(Batu hitam) yang terletak di sudut Ka‘bah,
Sebagai pangkal mula mengawali tawaf di Ka‘bah.

Abdullah bin Amir bin ‘Ash r.a. berkata :
”Aku bersaksi kepada Allah,
Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda ,
Hajarol Aswad dan Makam Ibrahim adalah Yakut sorga Allah,
Yang telah dihapus cahayanya oleh Allah.
Seandainya hal itu tidak terjadi,
Niscaya cahayanya timur dan barat akan diterangi.” 43)

Ibnu Abbas mengatakan :
”Di bumi ini tidak ada yang berasal dari sorga,
Selain Hajarol Aswad dan Makam Ibrahim ia katakan.
Ke duanya permata berasal dari sorga.
Seandai ke duanya,
Tidak tersentuh oleh kaum musyrik laknat Ilahi,
Akan disembuhkan Allah orang yang menyentuh ke duanya,
Bagi setiap orang sakit hamba Ilahi.” 44)

Diceritakan dari Atha’ bin Sayib,
Dari Atha’ anak Sayib,
Bahwa Ubaid bin Umair,
Ubaid anak Umair,
Berkata kepada Ibnu Umar,
Anak Khalifah Umar,
”Aku melihat engkau menyentuh dua rukun ini,
(Hajarol Aswad dan Makam Ibrahim) ini.”

Lalu Ibnu Umar berkata :
”Rasulullah saw. bersabda :
menyentuh ke dua-duanya,
Dapat terhapus dosa-dosa oleh ke duanya.” 45)

Karena itu kalau anda bertawaf,
Sentuhlah maqam Ibrahim dan Hajarol Aswad,
Karena ke duanya dapat memberikan manfa‘at.

Hajarol Aswad pernah terkubur pasir,
Diketemukan kembali oleh Ismail,
Ketika ia berusaha mendapatkan kembali,
Penutup dinding Ka‘bah yang kurang sedikit lagi.

Batu yang ditemukan inilah sepertinya,
Sedang dicari Ibrahim a.s. yang serta-merta,
Sangat gembira dan tak henti-hentinya,
Menciumi batu tersebut yang serta-merta,
Sudah tiba dekat Ka‘bah,
Batu itu tidak segera diletakkan di tempatnya,
Ibrahim menggotong batu itu sambil memutari Ka‘bah,
Bersama Ismail kemudian baru diletakkan di tempatnya.

Hajarol Aswad permata sorga,
Ibrahim dan Ismail menciumi dan mentawafkannya,
Karena merasa gembira mendapatkannya,
Maqam Ibrahim pun juga permata sorga.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

41). Q.S. Al Baqarah : 127
42). Lihat : Rahasia Haji Mabrur, Prof. Dr. M. Mutawalli Asy Sya‘rawi, hal. 38
43). Lihat : Keutamaan Kota Makkah, Atiq bin Ghaits al Biladi, hal. 55
44). Lihat : Keutamaan Kota Makkah, Atiq bin Ghaits al Biladi, hal. 65
45). Lihat : Keutamaan Kota Makkah, Atiq bin Ghaits al Biladi, hal. 63

Tidak ada komentar:

Posting Komentar