Jumat, 05 Maret 2010

17. Jasad Nabi saw. Pernah Hendak Dicuri dari Makamnya Untuk Dipindahkan ke Tempat Lain

Sudah berkali-kali orang hendak mencuri jasad Nabi,
Pada tahun 557 H (1163 tahun sesudah lahirnya Isa Al Masih Nabi).
Sultan Nuruddin Mahmud Zinky menguasai Mesir dan Syiria,
Terkenal orang sholih raja mulia.

Ia bermimpi bertemu dengan Nabi akhir zaman,
Sedang menudingkan tangan,
Ke arah dua orang berwajah Eropa,
Seraya bersabda mengenai itu orang Eropa:
”Wahai Mahmud, tolonglah aku,
Dua orang itu mengganggu aku.”

Ia bangun dan tertegun bangkit dari tempat tidur,
Lalu berwudhu’, sholat dan tidur.
Sesudah tertidur ia melihat seperti yang tadi,
Ia terbangun dan mengambil air wudhu’ lagi,
Sholat dan tidur lagi untuk ke tiga kalinya,
Ia melihat seperti yang pada pertama kalinya.

Tanpa menunggu pagi cemerlang,
Ia panggil menterinya Jamaluddin Al Musilly.
Setelah raja bercerita panjang,
Berkata Jamaluddin Al Musilly :
”Ini pasti terjadi sesuatu yang negatif di Madinah,
Sekarang juga kita harus ke Madinah.”

Malam itu juga Sultan dan Menteri Pengawalnya,
Bersama rombongan membawa harta amat banyaknya,
Dan uang berangkat ke Madinah.
Harta dan uang itu sangat banyaknya,
Untuk dibagikan kepada penduduk Madinah.

Sesudah tiba di Madinah langsung sholat di Raudhah,
Ziarah di makam Nabi di samping timur Raudhah.
Berkatalah menteri kepada Sultan :
”Dapatkah dipastikan tuan,
Dua orang itu kalau sekarang dilihat tuan ?”
“Ya, pasti,” jawab Sultan.

Karena itu menteri langsung berdiri di masjid Nabawi,
Mengumumkan agar semua orang datang ke masjid Nabawi.
Sultan akan membagikan hadiah dan sedekah,
Jangan sampai ada yang tidak mendapat sedekah.

Penduduk berdatangan memenuhi panggilan Sultan yang mulia,
Dicatat di depan Sultan yang mulia.
Sampai yang terakhir Sultan tidak melihat,
Orang yang terlihat,
Dalam mimpi Sultan,
Lantas bertanya Sultan :
”Masih adakah orang yang lain?”
Jawab yang hadir : ”Memang masih ada orang yang lain.”

”Datangkan mereka sekarang juga,” perintah Sultan.
Tiba-tiba terkejutlah Sultan,
Melihat dua orang persis yang ia lihat dalam mimpinya tadi,
Lalu bertanya : ”Darimana asal anda berdua ini ?”
”Kami berdua dari Marokko, beribadah haji,
Ingin mukim di dekat Nabi,
Satu tahun,” jawab mereka ini.

”Apakah saya dapat mempercayai keterangannya ?”
Desak Raja agar mereka mengaku sebenarnya.
Tetaplah mereka bersikeras pada keterangannya,
Tidak mengakui apa yang mereka kerjakan sebenarnya.

Sultan datang ke rumah sewaan mereka,
Masuk ke kamar tempat tidur mereka,
Di situ terdapat harta mereka,
Uang yang hampir jumlahnya tak terkira milik mereka,
Beberapa kitab termasuk Al Qur’an di atas meja mereka.

Ketika hampir selesai pemeriksaan di rumah itu,
Semua bagian di dalam kamar dan rumah itu,
Tiba-tiba Sultan menyingkap tutup lantai kamar itu,
Di bawahnya ada papan ternyata ada lubang gua di kamar itu.

Sultan pun memerintahkan salah satu pengikutnya,
Untuk masuk dan alangkah kaget pengikutnya,
Lubang itu mengarah ke bawah masjid Nabi.
Sudah menembus tembok masjid Nabi,
Hampir sampai ke tembok makam Nabi.

Dengan tangannya Sultan memukul ke dua mereka itu,
Menyuruh agar mengakui semua perbuatan mereka itu.
Pengakuan mereka berdua itu,
Ternyata dusta semua itu.

Mereka berdua dari Spanyol,
Atas perintah Liga Kristen Internasional Spanyol,
Datang ke Madinah menyamar sebagai jama‘ah haji dari Marokko.
Maksud kedatangan mereka dari Marokko,
Melaksanakan tugas mengambil jasad Nabi,
Untuk membawa ke Eropa jasad Nabi,
Dengan menggali dan membuang galian setiap malam ke Baqi,
Mereka optimis berhasil mengambil jasad baginda Nabi.

Setelah mengakui semua perbuatannya,
Mereka dipenggal lehernya akibat perbuatannya,
Di sebelah timur makam Nabi,
Disaksikan oleh semua penduduk Madinatan Nabi.

Karena diilhami peristiwa tadi,
Sultan memerintahkan memperkuat makam Nabi,
Dengan menggali keliling sekitarnya,
Sejauh kurang lebih 15 meter dalamnya,
Kemudian dicor atau dibeton dengan timah,
(Lihat kitab Fushul min Tarikhil Madinah).

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar