Minggu, 21 Februari 2010

3. Lauh Mahfuzh di Atas Sana

Lima puluh ribu tahun sebelum terjadi,
Penciptaan langit dan ardhi,
Di situlah ditulis Taqdir Ilahi,
Di Lauh Mahfuzh di ‘Arasy di atas sana.
Apa yang akan terjadi,
Di alam semesta di atas sana,
Di bawah ‘Arasy di atas Ardhi,
Sampai hari kiamat terjadi.

Lauh Mahfuzh itu papan tulis besar terpelihara,
Malaikat di ‘Arasy dapat melihat dan membaca.

Setelah dalam kandungan empat bulan,
Manusia diciptakan ruh oleh Tuhan.
Ditentukan nasibnya apakah ia Ahli Sorga,
Ataukah ia Ahli Neraka bukan Ahli Sorga.
Ditentukan pula hari lahirnya,
Kapan pula hari matinya.

Kalau begitu rupanya,
Kalau sudah ditentukan Nasib Burukku,
Berbuat baik apa gunanya.
Biarkan saja Aku menerima untung burukku !

Wahai sayang intan permata !
Tak seorang pun tahu Nasib Buruknya,
Yang ditulis di Lauh Mahfuzh di atas sana,
Karena itu perbuatlah yang baik jangan yang buruknya !

”Sayangi ke dua orang tuamu,
Agar dipanjangkan Allah usiamu.
Begitulah firman Allah kepada nabi Musa,
Ketika di bukit Tursina Nabi Allah Musa.”
Demikian Wahab bin Munabbih,
Mengungkapkan hadits baginda Nabi.

”Wahai sayang banyakkan Beribadah,
Banyakkan pula Bersedekah,
Jangan putuskan silaturrahmi.
Banyakkan membaca Al Qur’an kitab Allah,
Zikir, tasbih dan sholawat Nabi,
Banyakkan pula berdo‘a kepada Allah,
Agar Ia menjadikan Engkau Ahli Sorga.”
Demikian Rasulullah saw. bersabda mengenai Sorga.

Kalau Allah menjadikan Engkau Ahli Sorga,
Yang aturannya ahli Neraka jadi bukan ahli Sorga,
Karena Usahamu bisa menjadi Ahli Sorga,
Tidaklah di Lauh Mahfuzh dapat dilihat perobahannya,
Allah memegang teguh Rahasia perobahannya,
Hingga malaikat pun tidak tahu lagi perobahannya.

Wahai tuan sahaya !
Apalah tandanya seseorang itu Ahli Sorga ?
Atau bukan Ahli Sorga ?
Apa pulakah buktinya seseorang itu Ahli Neraka ?

Kalau Engkau Ahli Sorga,
Mudah dan rajin bagimu mengerjakan yang baik.
Kalau Engkau Ahli Neraka bukan Ahli Sorga,
Susah dan malas bagimu berbuat baik.

H.M. Ma‘shum Hasibuan, B.A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar